PAMEKASAN, IndonesiaPos
Perencanaan pendirian Warung Milik Rakyat ( Wamira ) Mart tahun 2021 oleh Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Pamekasan, Madura, Jawa Timur tengah mempersiapkan secara matang dengan rencana tersebut.
Pendirian Wamira Mart tersebut melibatkan para Tim pendirian wamira mart yang dimotori oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pamekasan itu terdiri dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), akademisi, dan praktisi, Pemaparan yang disampaikan oleh Tim pendirian Wamira Mart akhir tahun 2021 di depan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam berlangsung di Peringgitan Dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati sore hari. Rabu (6/10/2021 ).
“Wamira Mart ini adalah Show Room secara fisik yang akan dibangun di 20 titik di wilayah Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan kita prioritaskan ada beberapa titik hingga akhirnya Wamira Mart ini nampak kepada masyarakat kalau memang betul-betul ada,” kata Ali Hosnan Bendahara Tim Pendirian Wamira Mart.
Ketua KNPI Pamekasan itu menambahkan, bahwa pendirian Wamira ini bertujuan meningkatkan daya saing lokal dan inter lokal, pertumbuhan usaha serta meningkatkan omzet pelaku usaha kecil menengah. Selain itu, terbentuknya akses pasar baru dalam keberlangsungan usaha masyarakat.
“Karena permasalahan dari awal, UKM itu dari dulu sampai sekarang soal pasar, dan kedua masalah uang. Kalau pasar baru itu sudah ada, modal itu sebenarnya bisa dicari. Dengan adanya Wamira Mart ini lah akan terbentuknya akses pasar baru,” jelasnya.
Lebih lanjut Hosnan menambah kan , kalau pihaknya akan meningkatkan nilai jual dari produk usaha Pamekasan dengan langkah strategis yang dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) profesional sesuai dengan keahliannya. Mulai dari sisi perizinan, label halal, seluruhnya akan ditangani oleh tim.
“Sebenarnya produk kita itu sudah banyak, bagus, cuman masalahnya banyak hal kekurangan nya. Artinya kemungkinan produknya kurang berstandart dan lain sebagainya. Dengan ini di Wamira Mart ini ada tim verifikasi produk, apakah produknya sudah layak atau tidak, atau sudah berstandar atau tidak,”tandasnya.
Selain itu pihaknya akan memperhatikan kemasan produk hasil UKM dan wirausaha baru (WUB) untuk meningkatkan nilai jual. Jika pemilik produk tidak bisa memberikan kemasan yang baik, maka tim bersedia mengemas produk itu dengan kualitas kemasan yang lebih baik.
Wamira Mart ini merupakan fasilitas pemasaran offline yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam dengan kisaran 70 persen diisi produk UMKM dan WUB, sementara 30 persen sisanya diisi produk pendamping.
Selain di pemasaran offline, Pemkab Pamekasan juga menfasilitasi pemasaran online yang telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI untuk menyediakan SDM yang akan dilatih. Tujuannya agar produk WUB hasil pelatihan, pemberian modal, dan alat serta fasilitasi pemasaran berjalan lancar.
“Strategi Wamira Mart yang pertama penambahan produk lokal, mendampingi UMKM mulai awal sampai finishing. Konsultan akan mengarahkan agar produk mereka fokus dan differensiasi,”pungkasnya. ( an ).