<

Dinkes Kediri Lakukan Pelatihan Pada Kader Kesehatan

KEDIRI, IndonesiaPos

Kementerian Kesehatan RI mendorong kader kesehatan untuk membuat inovasi pengembangan ujian kompetensi. Agar kader kesehatan bisa memenuhi spesifikasi

Dinas Kesehatan kota Kediri melakukan kegiatan pelatihan kader dalam rangka workshop Peningkatan Kapasitas 25 kopetensi Kader Kesehatan kota Kediri angkatan 1 , 2, dan 4. di Aula Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto. Selasa pagi, (3/10/2023)

Turut hadir,Kepala bagian Kesehatan masyarakat dinas kesehatan kota Kediri Wigati,Kepala kelurahan Pojok, Wahyu dan nara sumber fasilitator dinas kesehatan Pfopinsi Jawa Timur Hari M Kes serta kader  kilisuco dan kader joyoboyo.

Narasumber Har sebagao mengatakan,  kecakapan dan kompetensi yang diharuskan dimiliki oleh kader kesehatan.

“Karena siklus hidup mulai dari lahir sampai meninggal diantaranya kompetensi pelayanan ibu hamil dan menyusui, kompetensi pelayanan bayi dan balita, kompetensi pelayanan usia sekolah dan remaja, kompetensi pelayanan usia produktif dan lansia, serta kompetensi pengelolaan posyandu,”katanya.

Hari menerangkan, Posyandu akan bertransformasi dengan menyediakan layanan dasar bagi seluruh siklus hidup.

Menurutnya, ada beberapa urutan pelayanan, diantaranya: Langkah 1 Pendaftaran, Langkah II Penimbangan dan Pengukuran. Sasaran adalah bayi, balita dan ibu hamil.

Langkah III  adalah Pencatatan, meliputi Pencatatan pemeriksaan perkembangan bayi/balita, pola makan dan tablet tambah darah ibu hamil.

“Selain itu  aktifitas dan perilaku remaja, dan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan geriatri bagi usia produktif dan lansia,”terang Hari

Hari menambahkan kemudian Langkah IV yang meliputi Pelayanan kesehatan dan penyuluhan, baik secara langsung, atau menggunakan alat dan media KIE, dan  Langkah V adalah validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan untuk evaluasi.

“Selain ke empat  langkah pelayanan tersebut, Kader Kesehatan juga memiliki tugas berupa kunjungan rumah. Tujuannya untuk  mengidentifikasi masyarakat yang tidak mendapat pelayanan (missing service), mengidentifikasi ketidakpatuhan pengobatan, dan mengidentifikasi bahaya, serta edukasi dan pendampingan jika ada keluarga yg membutuhkan,”jelasnya

Hari menambahkan, komunikasi Antar Personal (KAP) juga harus diterapkan dalam pelaksanaan kunjungan rumah.  Sedangkan topik dan tema yang bisa dilakukan pada saat KAP adalah Isi Piringku untuk bayi, balita dan ibu hamil, buang air besar di jamban, cuci tangan pakai sabun, diare, dan tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja, pungkanya.

Diketahui, Kader Kesehatan merupakan garis depan dalam pembangunan kesehatan. Saat ini, dengan semakin berkembangnya industri makanan instan  juga pergeseran meningkatnya pengidap penyakit tidak menular (hpertensi, gula, jantung, dan lainnya) dibanding penyakit menular (diare). Maka, tugas kader kesehatan semakin berat dan harus terus meningkatkan kemampuan (kompetensi) sesuai tuntutan zaman. (Yudi/Hen)

 

BERITA TERKINI