BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id
Upaya Pemerintah dalam meningkatkan produksi benih kentang adalah memperkuat pembenihan, sehingga menjamin ketersediaan benih, dan mensosialisasikan varietas unggul melalui demonstrasi benih dan di lahan petani.
Direktorat Perbenihan Holticutura Kementerian Pertanian mengatakan, harga bibit kentang jenis atlantic di tingkat petani mencapai 30 hingga 40 ton perhektar. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani untuk memproduksi benih untuk keperluan sendiri.
Sedangkan permintaan kentang yang terus meningkat sejalan dengan berkembangnya restoran cepat saji. Sehingga benih kentang bermutu semakin penting untuk memenuhi permintaan petani.

Namun, sebagian petani masih menggunakan benih sendiri, karena ketersediaan benih bermutu masih terbatas. Sementara 24 varietas kentang sudah dilepas, namun hanya dua varieats yang banyak ditanama, yaitu Granola and Atlantic. benih Granola dipenuhi dari dalam negeri dan benih Atlantik sebagian besar masih impor.
Petani kentang di Kabupaten Bpndowoso didorong untuk menjadi penangkar bibit kentang atlantick ketimbang kentang lokal seperti yang terjadi selama ini. Pasalnya, prospek bisnis kentang dinilai jauh lebih menggiurkan.
Apalagi bibit kentang hasil penangkaran kelompok maupun pengusaha di Ijen Bondowoso, banyak diminati oleh petani yang berasal dari sejumlah provinsi seperti Aceh, Sulawesi, Sumatra hingga Bali.
Sementara potensi produksi dalam satu tahun tanam kentang di Bndowoso yang sudah bekerjasama dengan PT Indofood seluas 1000 hektar. Sedangkan untuk pembenihannya sudah ditangani kelompok tani Jalak Ijo, desa Sempol Kecamatan Sempol, yang saat ini sudah menyediakan bibit sebanyak 500 ton.