BONDOWOSO, IndonesiaPos – Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC-PDIP) Kabupetan Bondowoso, menyelenggarakan peringatan Isra’ Mi’raj NabiMuhammad SAW, di Pendopo Wakil Bupati. Minggu, (13/2/2022).
Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Evi Susilawati, ketua dan pengurus DPC PDIP Bondowoso, juga sejumlah anggota Fraksi PDIP.
Selain itu, hadir pula KH Imam Barmawi, KH Ubaidillah Nur Cholil, Mas Hizbullah Nur Cholil, DPC Bamusi Bondowoso, pengurus PAC se kabupten Bondowoso dan sayap PDIP.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Bondowoso,Irwan Bachtiar Rahmat, mengemukakan, tujuan dilaksanakannya peringatan Isra’ Mi’raj ini, untuk mengingatkan semua yang hadir tentang pentingnya sholat lima waktu.
“Karena Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT, sebagai rahmat bagi alam semesta, termasuk salah satunya melaksanakan ibadah sholat,”tegasnya.
Selain itu, Wabup mengutip pernyataan, bahwa jangan seperti iblis yang diperintah oleh Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Muhammad SAW, tapi iblis menolak. Sehingga iblis diusir dari surga.
“Maka momen peringatan Isra’ Mi’raj ini, jangan seperti iblis, perbaiki sholat dan tingkatkan keimanan kita kepada Allah SWT,”ajak Wabup.
Sementara itu, Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, mengapresiasi pengurus DPC PDI Perjuangan Bondowoso, yang telah meyelenggarakan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
“Karena Isra’ Mi’raj itu Nabi Muhammad SAW mendapatperintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan sholat lima waktu,”kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini.
Bahkan Kusnadi mengajak semua kader agar menangguhkan dulu kegiatan partai, utamakan sholat untuk menyerahkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
“Saya yakin, semua hajat kita akan diberikan oleh Allah SWT kepada kita, sepanjang kita istiqomah bermujat kepada Sang Khaliq,”tegasnya.
Senada juga disampaikan oleh KH Imam Barmawi mengatakan, seluruh umat muslim tahu bahwa Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa sangat penting yang terjadi pada bulan Rajab.
Peristiwa Isra Miraj sendiri merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW ketika mendapatkan perintah salat dari Allah SWT, yang merupakan perjalanan agung Nabi Muhammad SAW menuju langit ke-7 untuk menerima perintah salat dari Allah SWT. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.
Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Sedangkan Miraj merupakan kisah perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk menerima perintah Allah SWT menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.
Kisahnya bermula saat Rasulullah SAW mengisi waktu usai Isya dengan tidur lebih awal agar dapat bangun pada sepertiga malam terakhir untuk salat. Namun, malam itu malaikat Jibril datang mengunjungi Rasulullah.
Jibril lalu mengajak Rasulullah keluar rumah dan bepergian, melaksanakan Isra Miraj. Rasulullah kemudian menaiki Buraq bersama Jibril dan Mikhail, untuk kemudian dalam sekejap melesat menuju Masjidil Aqsa.
Sebelum tiba, Jibril sempat mengajak Rasulullah salat di beberapa tempat seperti Tayyibah (Madinah Al Munawwarah), Madyan (tempat berteduhnya Nabi Musa AS saat dikejar Firaun), Thursina (tempat Nabi Musa menerima wahyu Allah) dan Betlehem atau Bait Al Lahm (tempat lahirnya Nabi Isa).
Usai salat, Rasulullah melanjutkan perjalanan menuju Baitul Maqdis. Setiba di sana, Rasulullah disambut Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan para nabi lainnya. Allah SWT telah mempersiapkan mereka agar bertemu dengan Rasulullah. Setelah itu, mereka salat berjemaah dengan Rasulullah sebagai imam.
Tidak hanya di Masjidil Aqsa, Rasulullah juga bertemu dengan beberapa nabi ketika naik dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha. Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam.
Saat berada di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim. Rasulullah kemudian melanjutkan perjalanan hingga ke langit tertinggi, Shidratul-Muntaha. Di tempat itu, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk mendirikan shalat 50 kali dalam sehari.
Setelah mengunjungi langit tertinggi, Rasulullah kembali. Ketika sampai di tempat Nabi Musa, beliau ditanya, “Apa yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?” Rasulullah pun menjawab pertanyaan tersebut, lalu Musa meminta Rasulullah untuk menghadap Allah dan meminta keringanan.
Rasulullah pun menuruti saran tersebut dan meminta keringanan. Permintaan Rasulullah didengar hingga kewajiban salat menjadi lima kali sehari.
“Maka saya mengajak kita semua jangan sampai meninggalkan sholat, karena sholat itu perintah langsung dari Allah SWT, melalui baginda Rasulullah,”imbuhnya.