JAKARTA – IndonesiaPos
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengutuk keras serangan Israel ke Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Serangan tersebut menyebabkan Direktur RS Indonesia, Marwan Al-Sultan, meninggal dunia.
“Israel terus-menerus menunjukkan kejahatannya yang luar biasa, mereka tidak tunduk pada hukum, tidak memiliki komitmen pada kemanusiaan. Serangan-serangan Israel yang tidak boleh dijadikan target serangan, seperti warga sipil, fasilitas sipil, rumah sakit, dan tenaga medis,”kata Sukamta kepada wartawan di Gedung DPR Senayan Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Menurutnya, Israel telah melanggar Konvensi Jenewa keempat tahun 1949 dan Protokol Tambahan I tahun 1977.
Hal tersebut secara eksplisit menekankan perlindungan bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dari serangan.
“Kebrutalan Israel ini dan menyerukan semua pihak berupaya menghentikan genosida yang dilakukan Israel. Kami berharap kunjungan Pak Prabowo ke Arab Saudi dan pertemuan BRICS Brasil membawa misi penghentian genosida di Palestina,” ujarnya.
Ia terus mendorong adanya penunjukan Duta Besar RI untuk PBB di New York dan Jenewa. Menurutnya, perwakilan di PBB diperlukan sebagai ujung tombak RI dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Termasuk segera menunjuk Dubes RI untuk PBB di New York dan Jenewa. Karena upaya diplomasi yang proaktif sangat membutuhkan peran Dubes sebagai ujung tombaknya,”imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan, bahwa Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Marwan Al Sultan, meninggal dunia. Marwan Al Sultan beserta keluarga meninggal akibat serangan Israel di apartemennya, Rabu (2/7/2025).
“Indonesia turut berduka atas wafatnya dr.Marwan Al Sultan. Direktur RS Indonesia di Gaza, beserta keluarganya pada tanggal 2 Juli 2025 dan mengutuk serangan Israel tersebut” ujar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui akun X miliknya @Kemlu_RI, Kamis (3/7/2025).
Marwan Al-Sultan dikenal sebagai seorang dokter spesialis jantung yang mendedikasikan hidupnya untuk dunia medis di Jalur Gaza. Ia dipercaya memimpin Rumah Sakit Indonesia, salah satu fasilitas kesehatan terbesar di wilayah utara Gaza sejak 2016.
Dari 70 tenaga kesehatan yang tewas akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir, Marwan menjadi salah satu korban. Serta menjadi bagian dari lebih 1.400 tenaga medis yang jadi korban sejak Oktober 2023.
Marwan dikenal memiliki dedikasi luar biasa, ia dilaporkan tetap berada di rumah sakit meskipun konflik mencapai puncaknya. Keteguhan dan keberaniannya menjadikannya lambang pengabdian tenaga medis di wilayah konflik.
Selain itu, ia juga merupakan sumber informasi utama dari Gaza, yang melaporkan kondisi warga Palestina di wilayah utara. Marwan berkali-kali mendesak dunia internasional melindungi tenaga medis saat tentara Israel mengepung atau menyerang rumah sakit. (Namira Kaguma)