PAPUA, IndonesiaPos – TNI menerima 6 pucuk senjata api dan amunisi dari mantan simpatisan kelompok Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) Lambert Pekikir dan Lazarus Karoba. 6 pucuk senjata api itu diterima oleh Pangdam XVII/Cenderawasih serta Bupati Keerom.
Penyerahan senjata itu berlangsung di Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, saat peresmian tugu Pancasila, di Kampung Waris yang dihadiri Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, Bupati Keerom, Piter Gusbager, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring dan sejumlah pejabat utama Kodam XVII/Cenderawasih serta Muspida Provinsi Papua, Senin, (1/5/2023).
Adapun jenis senjata api yang diserahkan yakni 1 pucuk senjata api jenis Pistol FN-46 buatan Belgia, 1 pucuk pistol jenis Walther buat Jerman, amunisi 6 butir Kal. 9 mm dan 1 buah Magazen, 1 pucuk senajat api jenis Senapan M1 Caribne Kal. 8 mm buatan USA, 4 buah Magazen dan amunisi 236 butir.
Kemudian 1 pucuk senjata api jenis Senapan Winchester Magnum Bolt model 700 buatan USA, beserta 1 buah Magazen dan 3 butir amunisi Kal. 3 mm dan 2 buah peredam laras pendek dan panjang, 1 pucuk senjata api jenis Senapan M1 Caribne Kal. 8 mm buatan USA, 2 buah Magazen dan amunisi 18 butir, dan 1 pucuk senjata api jenis Senapan M1 Caribne Kal. 8 mm buatan USA, 1 buah Magazen dan amunisi 8 butir.
BACA JUGA :
- Diduga Akibat Konsleting Listrik, Rumah Warga Trotosari Ludes Terbakar
- APBN Rp800 Triliun Digarong Pemegang Otoritas Negeri. Benarkah?
- Presiden Jokowi Hadiri Pencapresan Ganjar, Diprotes Politisi Demokrat
- Malang Plaza Ludes Dilalap Sijago Merah
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengimbau kepada masyarakat yang masih berseberangan dengan NKRI agar menghentikan pertikaian, kekerasan-kekerasan yang menggunakan senjata.
“Saya berharapan kelompok lain agar menghentikan kekerasan-kekerasan yang masih menggunakan senjata, menekan masyarakat dan tindakan kekerasan lainnya agar dihentikan dan mari kita ubah dengan membangun wilayah kita Papua,”ujar Pangdam.
Ia menyampaikan, sejata yang diserahkan mantan OPM ini didapatkan dari wilayah perbatasan RI-PNG. “Operasi ini berjalan selama 7 bulan dari tahun 2022 sampai Januari 2023. Saya sampaikan terima kasih kepada prajurit saya yang telah berhasil mendapatkan senjata api ini,” ujarnya.
Ditempat yang sama mantan OPM Lambert Pekikir berpesan kepada generasi muda agar mengutamakan perdamaian karena di dalam damai ada pembangunan yang indah dalam membangun negeri ini.
“Jadi Keerom sudah damai, kami buat sebagai awal dari sejarah yang dulu melawan NKRI, namun Keerom saat ini telah kembali bangkit membangun negeri ini. Maka saya minta kepada semua pihak utamakan dialog damai, jangan dengan kekerasan,”ucap Lambert Pekikir.