<

FPRB Minta Masyarakat Waspadahi Bencana Banjir di Musim Penghujan

PAMEKASAN,IndonesiaPos

FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Pamekasan, meminta masyarakat untuk measpadahi adanya bencana banjir yang selalu mengancam dimusim penghujan seperti saat ini, utamanya pada warga kawasan langganan banjir, karena beberapa kali kejadian luapan air sungai, membuat ratusan pemukiman warga terendam dan harus mengungsi dari pemukiman setempat. 

Seperti di Kelurahan Juncangcang, Kelurahan Patemon, Kelurahan Parteker, Kelurahan Gladak Anyar. Serta Desa Jalmak dan Desa Laden di Kecamatan Kota Pamekasan Madura.

Kondisi seperti inilah yang membuat beberapa elemen masyarakat dan akademisi dalam forum Pengurangan Risiko Bencana atau FPRB Pamekasan, sekaligus segenap pemangku kepentingan terkait,kembali melakukan musyawarah untuk mencari solusi. Musyawarah itu sebagai langkah partisipatif bersama yang diharapkan efektif yang dibicarakan dengan guyub bertempat di Pendopo Kecamatan Kota Pamekasan.

Dalam pembahasan yang tertuang di musyawarah menyuarakan persoalan banjir yang dinilai sebagai hal yang komplek dan komperhensif. Yang artinya, penyelesaian masalah itu memang harus rijit oleh berbagai stakeholder dan diselesaikan dari hulu hingga hilir.

Kalaksa BPBD Kabupaten Pamekasan, Amin Jabir saat memberikan gambaran kondisi banjir yang kerap terjadi di Bumi Gerbang Salam.  Secara gamblang pihaknya menilai, pembahasan soal banjir ini merupakan tupoksi Dinas PUPR sebagai pemangku sungai di kawasan Kabupaten.

“Salah satu faktor utamanya  dalam mengatasi luapan air sungai letaknya  pada  volume kapasitas aliran sungai yang perlu diperhatikan lebih jauh. Baik itu dengan cara normalisasi sungai perkotaan sepanjang 12,5 Km, pembuatan long storage pada daerah hulu serta penerapan teknologi dan aplikasi dalam deteksi dini di beberapa titik sepanjang jalur air dari Dam samiran, Dam Klampar serta Dam Blumbungan,”kata Amin Jabir.

“Selain adanya normalisasi sungai di kawasan kali Semajit dan kali Jombang juga di kawasan hulu, dibutuhkan reboisasi hutan agar fungsi pada penahan air optimal. Disamping penerapan teknologi informasi,”tambahnya.

Masih Amin Jabir, pasca banjir Minggu yang lalu pihaknya bersama jajaran dinas dan kelurahan serta relawan sudah melakukan upaya pembersihan aliran sungai di Kelurahan Gladak Anyar dan Kelurahan Kolpajung.

“Dan itu  semua kembali pada masyarakat yang harus sadar akan bahaya sampah yang bisa menjadi penyumbat saluran sungai yang dilalui,”tegasnya.

Sementara, Alfin Zein Fasilitas Forum PRB Jawa Timur mengungkapkan, sebenarnya semua instrumen dan elemen sumber daya dalam Kesiapsiagaan bencana yang ada di Kabupaten Pamekasan sudah memumpuni.

“Hanya saja yang kita butuhkan adalah penerapan dan pemberdayaan potensi sesuai Rencana Kontijensi yang ada,”katanya. 

“Sehingga semua bisa berjalan sesuai prosedur operasi jika sewaktu waktu terjadi bencana nantinya. Tentunya dengan komando dari pusat pengendali operasi yang ada dalam BPBD dalam fungsi Koordinasi antar OPD terkait,”imbuhnya.

Dengan begitu, kata dia, kesiapsiagaan bencana akan lebih optimal dan pengurangan resiko bencana yang sesuai dengan harapan dari berbagai pihak. Diakuinya basis yang terpenting dalam hal ini adalah data dan Koordinasi, sehingga akan menjadi modal utama dalam menyusun rekomendasi PRB kepada pemerintah daerah.

“Untuk diketahui, Indeks Ketahanan Daerah atau IKD salah satunya dinilai dari keberadaan dan peran forum PRB dan kesiapsiagaan Bencana dari daerah itu sendiri,”tutupnya.

Pada dikesempatan itu,namapak dihadiri  pemangku kebencanaan dari pemerintah daerah, Kalaksa BPBD Kabupaten Pamekasan, Amin Jabir dan Camat Pamekasan, Rahmat Kurnadi Suroso. Beserta jajaran Lurah Patemon, Lurah Bugih dan Lurah Gladak Anyar serta Sekjen FPRB Kabupaten Pamekasan, Budi Cahyono. (and/hen).

BERITA TERKINI