JEMBER, IndonesiaPos – Pandemi covid-19 yang masih menjadi momok bagi semua bangsa didunia ini tidak semata-mata berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga sosial ekonomi masyarakat. Di sektor pertanian, FAO sudah memperingatkan potensi krisis pangan global. Rantai pasokan pangan dunia juga terancam di tengah pemberlakuan karantina wilayah, pembatasan sosial, dan larangan perjalanan. Kebijakan tiap-tiap negara dalam mencegah penyebaran covid-19 turut berimplikasi pada kebijakan pangan maupun kemampuan produksi mereka.
Realitas itu menunjukkan, ketahanan pangan sama pentingnya dengan kesehatan masyarakat. Jika dokter dan tenaga medis ialah tentara dalam upaya melawan penyebaran covid-19, begitu pun para petani, penyuluh, dan insan pertanian lainnya. Pertahanan yang penting dalam melawan covid-19 ialah ketahanan pangan. Dari sisi protokol kesehatan, pemerintah sudah menyiapkan strategi khusus untuk mencegah penyebaran virus melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Strategi itu hanya akan efektif sepanjang pangan pokok tersedia untuk rakyat. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan keyakinannya, RI dapat melewati masa pandemi ini, bahkan keluar menjadi bangsa pemenang. Khususnya, untuk sektor pertanian, Mentan percaya kondisi ini bisa menjadi momentum memperkuat kemandirian pangan nasional.

Demi menggalakkan semangat memperkuat kemandirian pangan nasional di era new normal itulah, pagi ini Kamis, 25 Juni 2020, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Ir. Hadi Sulistyo, M.Si menghadiri Kegiatan Kesiapan Tahapan Seleksi Pada Areal Perbenihan Padi Untuk Jaminan Mutu dan Ketersediaan Benih, di Kebun. Gumelar, yg berlokasi di desa Gumelar, Kec. Balung, Kabupaten Jember.
Nampak juga hadir dalam kegiatan itu Petugas Teknis Produksi Benih di Kebun Gumelar, Petugas Pengawas Benih di UPT. PSBTPH Prov. Jawa Timur, dan Petani.
“Kebun Gumelar yang merupakan salah satu kebun produksi benih di UPT. Pengembangan Benih Padi dan Palawija Prov. Jawa Timur dalam menjalankan fungsinya untuk memproduksi benih yang bermutu, Dengan adanya Kegiatan bimbingan kepada petugas diharapkan akan lebih meningkatkan SDM di KB. Gumelar, sehingga akan dihasilkan benih yang bermutu tinggi nantinya dan akan memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan produksi padi dan beras” ujar Hadi.
“Benih yang bermutu merupakan salah satu unsur utama keberhasilan suatu sistem budidaya pertanian, karena dengan menggunakan benih bermutu dari varietas unggul merupakan jaminan akan keberhasilan budidaya pertanian atau suatu sistem Agribisnis atau Agri Industri Pertanian” sambungnya.
“Ibu Gubernur menugaskan saya selaku Kadis Pertanian dan KP untuk memproduksi benih padi yang bermutu dan berkualitas agar hasil panen petani jatim menghasilkan padi dan beras yang berkualitas” pungkasnya.
Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang sosialisasi penggunaan alat bantu kesehatan oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) UPT. PSBTPH Prov. Jawa Timur dalam melakukan tugasnya mengawasi produksi benih di era New Normal Pandemi Covid 19.
Alat bantu tersebut adalah penggunaan Masker, topi Lapang, dan sarung tangan, sehingga akan melindungi PBT dalam melakukan tugasnya.
Kegiatan ini selaras dengan pernyataan Gubernur Khofifah Indar Parawansa didepan Presiden Joko Widodo di Gedung Negara Grahadi Surabaya pagi tadi yang menyebutkan ketersediaan bahan makanan di Jawa Timur di masa pandemi aman. Bahkan, stoknya melimpah atau surplus.
“Perkiraan ketersediaan bahan pangan di tahun 2020 kami surplus, beras kami surplus, telur kami juga surplus daging ayam ras kami juga surplus, daging sapi ini sebetulnya surplus kami cukup besar,” kata Khofifah. (Kus)