SUMENEP, IndonesiaPos
Gerakan Mahasiswa Aktivis Madura (GMAM) melakukan Demontrasi di depan Kantor Bupati Sumenep. pada Selasa (04/7/2023)
Mereka menyikapi sistem birokrasi di lingkungan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sumenep, karena diduga ada pemangkasan pada penyaluran bantuan.
Kordinator Aksi GMAM Fadli, menegaskan, semenjak di angkat jadi kepala Dinasos (P3A) sama sekali tidak ada perubahan signifikan, sehingga kinerjanya buruk.Bahkan perubahan regulasi inheren dengan program yang radikal masih bisa di katakan nol.
Kememimpin kepala Dinsos P3A masih marak dugaan pungutan liar (Pungli). Semisal bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) 2022,
“Parahnya, kasus pungli BLT DBHCT bukan satu titik lokasi saja , tapi terjadi diseluruh kabupaten Sumenep,”kata Fadli, saat berorasi di depan kantor Bupati sumenep
Ratusan Mahasiswa IAIN Madura Demo Rektorat, Temukan Korupsi PMB 750 Juta
Sementara itu, salah satu Mahasiswa Aktivis Madura, Ali. Mengungkapkan, ada bantuan Zakat Fitroh dari Dinsos P3A, di duga kuat ada pemangkasan pada tahun 2023. Sehingga
sama sekali tidak ada transparansi, akuntabilitas dan proporsional dalam melakukan tugas tugas kedinasan.
“Kalau ini di biarkan oleh Bupati, jangan harap Sumenep dapat memiliki gagasan dan pemikiran yang inovatif,”katanya.
Selain itu, ada dugaan penyelewengan bantuan hewan kurban bantuan dari sejumlah pihak. Salah satunya bantuan dari PT, Garam, berupa hewan kurban, tapi kenyataan bantuan itu tidak sesuai dengan harapan.
“Kami dari GMAM mendesak dan menuntut ke Bupati Sumenep, agar Kepala Dinss P3A segera di copot dari jabatannya, agar pemerintahan kabupaten sumenep bersih,”pintanya.
Sementara itu, dari pihak Dinsos P3A kabupaten Sumenep, tidak ada yang menemui Komunitas GMAM. Sehingga massa mengaku kecewa, hingga akhirnya membubarkan diri. (amin/Hen)