PAMEKASAN,IndonesiaPos
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan kembali mendatangi Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Pamekasan. Mereka menagih janji terkait alokasi dan penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang akan dikelola dinas setempat.
Wakil Kepala bidang Politik GMNI, Khofifi mengatakan pihaknya menuntut bukti rencana realisasi anggaran kepada para petani tembakau.
“Kami datang menagih janji. Namun, kedatangan kami tidak mendapat respon positif dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Perkebunan,”kata Bung Khofifi. Kamis (17/06/2021).
Menurutnya, kepala Dinas KPHP enggan memberi data mengenai rencana program penyaluran anggaran dana DBHCHT yang sudah diajukan. Namun, Dinas tidak transparansi.
Aktivis GMNI tersebut mencium bau tidak sedap. Ia mencurigai Dinas yang enggan memberi datanya dengan dalih harus minta ijin dulu kepada Bupati Pamekasan.
“Tentu ini sudah mencurigakan dan bisa diasumsikan ada kongkalikong di dalamnya. Entah itu dari Dinas sendiri atau mungkin dari Pemkab sehingga data tersebut tidak bisa dikeluarkan,”tegasnya.
Namun, pihaknya tidak akan berhenti sampai disini, ia akan menempuh langkah selanjutnya entah itu lewat jalur hukum atau lain-lain. “Agar kami bisa mendapatkan hak kami yaitu data rancangan program yang sudah diajukan,”ancamnya.
Sementara, Kepala Dinas KPHP Ajib Abdullah berdalih belum bisa memberikan data alokasi peruntukan dana karena harus minta ijin dulu kepada Bupati sebelum memaparkan datanya pada para aktivis.
“Tentu hal ini sudah menyalahi aturan, kami hanya meminta data rancangan program dan rinciannya mengenai pengalokasian DHBCT kepada Bupati Pamekasan,”katanya. (an/hen )