<

GP Ansor Blitar Pasang Badan Bela Gus Yaqut

BLITAR, IndonesiaPos – Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Blitar pasang badan, membela Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas atau dikenal Gus Yaqut yang dituding membandingkan adzan dengan suara anjing.

Ketika banyak pihak mengkritik, bahkan ada yang menuntut mundur Menag Gus Yaqut dari jabatannya, setelah pernyataan kontroversinya yang dianggap membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing, tidak demikian dengan PC GP Ansor Kabupaten Blitar yang justru pasang badan, membela Menag RI  Gus Yaqut yang juga Ketum GP Ansor.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Blitar, Hermawan, terkait polemik statemen atau komentar Gus Yaqut yang kini menjabat Menag sekaligus Ketua Umum GP Ansor.

“Saya sebagai Ketua PC GP Ansor dan jajaran serta kader, secara tegas menyatakan sikap siap pasang badan membela Ketum,” ujar Hermawan, Minggu(27/2/2022).

Menurut Kondo, panggilan Hermawan, kondisi ini terjadi akibat adanya pola gerakan lama dan pelaku yang sama, membuat gaduh dengan framing media.

“Dengan teknik propaganda dan manipulasi informasi, untuk mengganggu stabilitas nasional,” jelasnya.

Bahkan dikatakan Kondo, GP Ansor seluruh Indonesia sudah mencermati adanya sentimen, memilih Anshor sebagai target. Kondisi ini merupakan tantangan dalam era disturbsi informasi, dengan manipulasi informasi yang menyesatkan publik.

“Ini yang sedang mereka lakukan, secara kejam memotong video statemen Gus Ketum (Gus Yaqut). Framingnya bukan sekedar pembohongan, tapi juga membelokkan fakta secara halus untuk membuat gaduh negeri ini,” ungkapnya.

Cara memotong video, kemudian mengambil angel tertentu untuk membuat gaduh ini memang kesempatan yang ditunggu-tunggu.

“Jadi mereka sengaja menunggu jika ada kesalahan atau tidak salah pun, dicari-cari kesalahannya oleh mereka,” tandas Kondo.

Oleh karena itu, sikap PC GP Ansor Kabupaten Blitar secara tegas akan pasang badan, membela Menag Gus Yaqut yang juga Ketum GP Ansor.

“Wajib hukumnya GP Ansor dan kader seluruh Indonesia untuk membela Ketum, jika ada yang menganggu beliau. Karena beliau tidak bersalah, tapi korban dari adanya upaya sistematis framing media untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan,” tegasnya.

Disinggung, siapakah pihak-pihak yang disebut mereka sengaja membuat gaduh dan setimen terhadap GP Ansor, Kondo tidak mau menyebutkan.

“Tidak perlu saya sebutkan siapa, karena semua sudah tahu pihak-pihak yang sengaja membuat gaduh dan membuat stabilitas negara terganggu,”elaknya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut mengatakan tidak melarang penggunaan pengeras suara oleh masjid ataupun musala, pemerintah hanya mengatur besar volume.

“Soal aturan adzan, kita sudah terbitkan Surat Edaran pengaturan. Kita tidak melarang masjid dan musala menggunakan toa (pengeras suara), silakan karena itu syiar agama Islam,” katanya di Gedung Daerah Provinsi Riau belum lama ini.

Volume pengeras suara diatur maksimal 100 desibel (dB), sebagaimana tertera dalam Surat Edaran Menteri Agama No 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala. Selain itu, waktu penggunaan disesuaikan di setiap waktu sebelum adzan.

Menurut Gus Yaqut, suara-suara dari masjid selama ini merupakan bentuk syiar, namun suara dari masjid bisa menimbulkan gangguan jika dinyalakan dalam waktu bersamaan.

“Misalnya ya di daerah yang mayoritas muslim, hampir setiap 100-200 meter itu ada masjid atau mushola. Bayangkan kalau kemudian dalam waktu bersamaan mereka menyalakan Toa bersamaan di atas, itu bukan lagi syiar tapi gangguan buat sekitarnya,” terang adik dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ini.

Mantan anggota DPR RI dari PKB tersebut melanjutkan, bisa dibayangkan, sebagai muslim yang hidup di lingkungan non muslim.

“Kemudian rumah ibadah saudara-saudara kita non muslim menghidupkan Toa sehari lima kali dengan kenceng-kenceng, itu rasanya bagaimana,” lanjutnya.

Mantan Wakil Bupati Rembang ini kemudian mencontohkan suara-suara lain yang dapat menimbulkan gangguan. “Salah satunya yaitu gonggongan anjing,”ujarnya. (Lina)

BERITA TERKINI