<

GPEP  Desak Ketua DPRD Sumenep Minta Maaf Pada PSK

SUMENEP – IndonesiaPos

Ketua DPRD Sumenep H. Zainal Arifin bersama Satpol-PP merazia lokalisasi, karena dinilai kurang memanusiakan manusia.

Ketua Gerakan Pemuda Ekstra Parlemen (GPEP)  Sumenep Holil Amsari mengatakan pasca razia pekerja seks komersial di Desa Beluk Ares, kecamatan Ambunten beberapa pekan lalu telah menggemparkan masyarakat kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, Rabu (18/9/2024).

“Kami kurang setuju tentang caranya yang sudah di lakukan oleh Ketua DPRD Sumenep, Karena niat baik tidak cukup apabila tindakannya tidak mengedepankan kemanusiaan, karena sengaja mempertontonkan wajah pencari nafkah demi sang keluarga berprofesi sebagai pekerja malam hanya untuk mencari sesuap makanan saja,”katanya

“Gaya rahasia lokalisasi di Desa Beluk Ares kecamatan Ambunten, itu seperti melakukan eksploitasi kepada kaum perempuan yang nasibnya kurang beruntung dari perempuan lainnya,” ujarnya

Amsari menilai, watak patriarki harus di hilangkan, karena perempuan adalah sebagai tulang rusuk yang ada di laki laki, maka harus di hargai dan dijaga martabat sebagai mana menjaga martabat manusia lainnya,

“Ketua DPRD Sumenep setengah setengah melakukan rahasia lokalisasi di wilayah kabupaten Sumenep  yang disinyalir banyak Hotel di jadikan tempat esek esek , maka dari itu , masyarakat ingin tahu keberanian ketua DPRD Sumenep untuk memberantas perempuan yang menyewa hotel di jadikan esek esek,” tegasnya

Dia mendesak meminta maaf atas sikap yang di duga merendahkan kaum perempuan tunasusila saat razia di Desa Beluk Ares kecamatan Ambunten.

“DPRD Sumenep harus mendorong program pemberdayaan bagi perempuan tunasusila,”terangnya.

Sementara itu, seluruh anggota DPRD Sumenep untuk dikonfirmasi sedang keluar kota,.(Amin)

Diduga Minum Obat Kuat Over Dosis, Pria Tewas di Lokalisasi Gedangsewu Pare Kediri

 

BERITA TERKINI