<

Hadapi Kemarau, BMKG Malang Minta Pengelolaan Air Pertanian Dilakukan Lebih Hemat

KEDIRI,IndonesiaPos

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Malang, Anung Suprayitno mempridiksi terjadinya kemarau tahun 2021 di Provinsi Jawa Timur akan terjadi di bulan April hingga Mei. Pihaknya juga mencermati perkembangan kondisi dinamika atmosfer dan lautan.  Paling awal diperkirakan Maret dasarian III, terjadi di Banyuwangi bagian selatan.

“Sedangkan paling lambat diperkirakan terjadi di Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya, dan Banyuwangi bagian tengah pada Juli dasarian,”terang Anung

Untuk menekan resiko penurunan hasil pada lahan sawah, maka pengelolaan air bagi pertanian harus dilakukan lebih hemat. Sedangkan untuk daerah yang memiliki peluang curah hujan bulanan lebih dari 300 mm, tetap harus waspada ancaman banjir dan longsor meski secara umum akan memasuki musim kemarau.

“Pemerintah Kabupaten Kediri  diharapkan lebih siap dan antisipatif terhadap dampak musim kemarau. Diharapkan masyarakat dapat melakukan penyimpanan air pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau,”tegasnya. Kamis (27/05/2021)

Menurut data BPBD kabupaten Kediri, ada 5 kecamatan di kabupaten Kediri yang berpotensi dilanda kekeringan. Daerah tersebut adalah kecamatan Semen, Plosoklaten, Puncu, Grogol, dan Kecamatan Tarokan.

Sedangkan kategori kekeringan yang berpotensi melanda kabupaten Kediri masih dalam level sedang. Sebagai upaya antisipasi terjadinya kekeringan, pemerintah kabupaten Kediri akan membangun sejumlah sumur.

“Tidak hanya itu, droping air bersih juga akan dilakukan ke sejumlah titik yang menjadi langganan kekeringan. Pemkab Kediri saat ini  belum ada persiapan secara khusus untuk dampak kemarau  untuk daerah  yang rawan kekurangan air,”(yud/hen)

BERITA TERKINI