<

Harga Migor Melonjak, Emak-Emak di Bondowoso Pusing Kepala

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Melonjaknya warga minyak goreng (migor) curah maupun kemasan dua pekan terakhir menjadi beban tersendiri bagi ibu-ibu rumah tangga atau emak-emak di Bondowoso Jawa Timur.

Mereka pusing tujuh keliling mencari akal, untuk menyikapi melonjaknya harga migor yang menguras uang belanja kebutuhan sehari-hari.

Bu Lina, 38, warga Desa Pejaten Kecamatan Bondowoso mengaku, pusing dengan mahalnya harga migor curah maupun  kemasan dalam dua minggu terakhir ini.

“Terus terang  harga migor sekarang sangat mahal dan bikin kepala saya pusing. Harga migor kemasan mahal, harga migor curah juga tambah mahal,”keluhnya Selasa (9/11/2021) pagi.

Emak dua anak itu menerangkan, sebelum harga meroket, biasanya harga migor kemasan 2 liter kisaran Rp 25 – 26 ribu. Begitu juga harga migor curah biasanya kisaran Rp 12 – 13 ribu per liter.

“Sekarang naik drastis untuk migor kemasan kisaran Rp 36-37  ribu per dua liter dan migor curah lebih mahal kisaran Rp 19 – 20 ribu per liter. Ini bikin pusing kepala, mas, ” terangnya.

Keluhan juga diungkapkan Bu Luluk, 45, warga Kelurahan Badean Kecamatan Bondowoso. Menurut emak tiga anak ini, mahalnya harga migor curah dan kemasan dalam dua minggu terakhir sangat memberatkan. Mengingat, migor merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan di dapur.

“Dengan harga migor mahal seperti sekarang, saya pusing mengatur uang belanja kebutuhan pokok sehari-hari. Kondisi seperti, ini pemerintah pusat seharusnya jangan diam saja, ” jelasnya.

Kabid Perdagangan Diskoperindag Bondowoso Totok Hariyanto mengatakan, kenaikan harga migor curah dan kemasan terjadi merata di semua pasar tradisional dan toko swalayan di Bondowoso. Bahkan, kondisi ini terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

“Kami belum tahu pasti penyebab mahalnya harga migor curah dan kemasan akhir-akhir ini. Tapi, Diskoperindag Bondowoso akan terus melakukan monitoring di lapangan, ” katanya..(ido/IP)

BERITA TERKINI