PAMEKASAN, IndonesiaPos – Hari Ulang Tahun Ikatan Wartawan Online (HUT- IWO) ke -10, dan hari jadi Perwakilan Daerah (PD) IWO Pamekasan yang ke-2, menyelenggarakan bhakti sosial kepada penderita autis, gizi buruk (Gibur), dan penyandang disabilitas juga yayasan anak yatim piatu.
Mengusung tema “Bakti IWO Untuk Indonesia”, kali ini memberikan sembako di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskemas Teja, Kecamatan Kota Kabupaten Pamekasan. Selasa, (31/8/2022).
Ketua IWO PD Pamekasan Dyah Heny A menyampaikan, hari lahir (Harlah) ke-2, IWO PD Pamekasan, kali ini melaksanakan Bhakti Sosial yang bersamaan dengan Harlah IWO ke-10.
“Kali ini sangat berbeda, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kami membantu warga yang penyandang disabilitas, penderita autis dan anak gizi buruk,”kata Heny sapaan akrabnya.
Ultah IWO PD Pamekasan ke 2, semua media yang tergabung di IWO sepakat untuk melakukan bakti sosial pemberian sembako.
“Saya berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi penerima. Kami akan melakukan bakti sosial yang lebih besar, nantinya bisa membantu ratusan penerima. Bahkan, rencanaya ada program sunatan masal,”tambahnya.
Heny juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua donatur dan pendukung kegiatan ini, sehingga bakti sosial ini sukses.
“Kepada seluruh pendukung kegiatan ini, kami ucapkan terima kasih, dan menjadi berkah,”ucapnya seraya berdoa.
Sementara itu, Kepala Puskesmas (Kapus) Teja, Nur Rahma, menyampaikan terima kasih kepada IWO yang telah menggelar bakti sosial, membantu masyarakat, baik ekonomi dan kesehatan.
“Kegiatan mulia ini, semoga IWO diberikan keberkahan, selalu jaya dan terus berperan juga peduli terhadap sesama,”pungkasnya.
Ketua Panitia Bhakti Sosial, Kusnaidi menyatakan, kegiatan bakti sosial ini sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada para anak penderita autis, anak Gisi Buruk, Penyandang Disabilitas dan anak-anak yang ada di panti asuhan.
“Seharusnya kita bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka,”kata Kusnaidi.
Masih kata Kusnadi, diharapkan kegiatan ini bisa bermanfaat dan dapat meringankan beban mereka, karena keterbatasannya. Sehingga menjadi perhatian untuk mendorong dan berikhtiar membantu meringankan beban mereka.
“Mari kita berbagi, apa pun yang bisa kita lakukan. Mungkin bisa membantu berwujud tenaga, dan pikiran,”pinta Kusnadi.
