BONDOWOSO, IndonesiaPos
Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten, KH Imam Tahir, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso yang telah memberikan kepercayaan kepada DRD untuk memberikan masukan terkai percepatan Pembangunan di Bondowoso.
Disinggung terkait pelaksanaan percepatan pembangunan daerah, di Bondowoso, malah Imam Tahir mengungkap keberadaan pensehat Bupati yang selama memberikan pendapat kepada Bupati yang kurang memahami peta politik di kabupaten Bondowoso.
Menurutnya, penasehatnya Bupati itu yang barangkali berpikiran oportunis yang hanya untuk kepentingan pribadi yang dikedepankan, maka menghadapkan Bupati pada persoalan besar yang bersebrangan dan dengan DPRD.
“Ini yang tidak arif dan harus dihentikan sikap pensehat itu agar Bupati tidak terjerumus kejurang yang lebih dalam, sehinga bisa menyeret semua pihak yang ada di Kabupaten Bondowoso,”ujar mantan juru kampanye pasangan Sabar ini. Kamis, (26/2021)
Akibatnya, dua partai pengusung Bupati dan Wakil Bupati tidak sinkron, sehingga Bupati hanya didukung oleh 6 orang anggota DPRD dari Fraksi PPP, sementara PDI Perjuangan yang ikut mengusung, memilih hengkang dari pemerintahan dan menjadi oposisi.
“Seandainya penasehat Bupati punya kemampuan tentang politik dengan baik, tentu mereka pasti memberikan nasehat dengan benar dan mampun menutup celah-celah yang dapat dipersoalkan oleh pihak luar,”tegasnya.
Keberadaan penasehat yang disebut oportunis itu, menurut Imam Tahir telah menghambat percepatan pembangunan di Bondowoso, efektifitas dari percepatan itu dapat memiliki makna, cepat membangun dan atau cepat terbangun.
“Maka saya menyarakan kepada orang-orang disekeliling Bupati untuk berhati-hati dalam memberikan nasehat kepada Bupati, agar Bupati selamat dalam menjalankan pemerintahan di Bondowoso,”imbuhnya. (han)