<

Israel Serang Iran Hingga Ledakan Guncang Teheran

JAKARTA – IndonesiaPos

Teheran diguncang oleh serangkaian ledakan keras pada Jumat pagi (13/6/2025), sebagaimana dilaporkan televisi pemerintah Iran.

Belum ada penjelasan resmi mengenai sumber suara tersebut, namun sejumlah media internasional dan saksi di lokasi juga melaporkan suara ledakan di berbagai titik ibu kota.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Katz, menyatakan bahwa negaranya telah melakukan serangan preemptif terhadap Iran. Ia mengklaim bahwa serangan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi atas serangan rudal dan drone besar-besaran, yang menurut intelijen Israel, akan segera dilancarkan oleh Iran ke wilayah mereka.

“Ini adalah tindakan pertahanan terhadap ancaman langsung terhadap warga sipil dan negara Israel,” ujar Katz dalam pernyataan resminya.

Ketegangan antara kedua negara meningkat dalam beberapa pekan terakhir, terlebih setelah peringatan dari mantan Presiden AS Donald Trump yang menyebutkan bahwa Israel kemungkinan akan menyerang fasilitas nuklir Iran dalam waktu dekat.

Meskipun menyerukan pendekatan diplomatik, Trump menyatakan bahwa konfrontasi bersenjata tampaknya sulit dihindari.

“Saya tidak ingin mengatakan bahwa itu akan terjadi dalam waktu dekat, tapi kemungkinannya sangat besar,”ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Ia juga mengakui bahwa peluang untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran sebenarnya sudah cukup dekat, namun mengingatkan bahwa aksi militer Israel bisa menggagalkan proses tersebut.

Dalam upaya diplomatik, utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Iran dalam putaran pembicaraan keenam di Oman pada Minggu mendatang.

Oman selama ini dikenal sebagai mediator netral dalam isu nuklir Iran.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi telah melancarkan serangan militer ke sejumlah target nuklir di Iran. Operasi militer yang dinamai Rising Lion ini, menurutnya, akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.

“Beberapa saat lalu, Israel memulai operasi Rising Lion, sebuah operasi militer yang ditargetkan untuk menggagalkan ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,”ujar Netanyahu dalam pidato yang disiarkan secara nasional.

Ia menegaskan operasi ini akan terus dilanjutkan selama diperlukan guna menghilangkan ancaman yang disebutnya sebagai bahaya nyata dan langsung bagi negaranya.

Dalam pernyataannya, Netanyahu menuduh Iran telah lama mengembangkan program senjata nuklir. Ia mengklaim Teheran berpotensi memproduksi senjata nuklir jika tidak dihentikan.

“Kami menyerang pusat program senjata nuklir Iran. Kami menyasar fasilitas pengayaan utama di Natanz, para ilmuwan nuklir yang bekerja membuat bom, serta program rudal balistik Iran,”ungkapnya.

Netanyahu juga menyebut bahwa serangan ini bukan hanya demi melindungi Israel, tetapi juga negara-negara Arab di kawasan yang, menurutnya, turut menjadi korban kekacauan dan kekerasan yang disebabkan oleh Iran.

Hingga saat ini, pemerintah Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait klaim serangan dari Israel.

Diketahui, ketegangan semakin meningkat sejak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyampaikan laporan bahwa Iran tidak sepenuhnya mematuhi kewajibannya dalam perjanjian nuklir.

Israel kembali mendesak aksi global terhadap Iran, menuduh negara tersebut sedang mengembangkan senjata nuklir-klaim yang berulang kali dibantah oleh Teheran.

Menanggapi laporan IAEA, Kepala Program Nuklir Iran, Mohammad Eslami, mengecam resolusi tersebut sebagai ekstrem dan menuding adanya pengaruh Israel dalam tekanan tersebut terhadap negaranya.

 

BERITA TERKINI