PAMEKASAN –IndonesiaPos
Menjelang Ri Rakorda ke VI tahun 2026 Ikatan Wartawan Online (IWO) Pengurus Daerah (PD) Pamekasan menggelar Seminar Literasi Pendidikan Bahasa Madura.
Seminar literasi Bahasa Madura ini mengusung tema, “Mored Mekkasen Seneng Bhâsa Madhureh”, yang diselenggarakan di Pendopo Budaya Wakil Bupati Pamekasan, Jalan Jokotole Pamekasan, hari Rabu 3 Desember 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pelajar tingkat SMP negeri se-Pamekasan yang sangat antusias mempelajari kekayaan bahasa dan budaya Madura.
Seminar literasi Bahasa Madura ini IWO PD Pamekasan bekerjasama dengan Organisasi Dhu’remmek Pamekasan serta menghadirkan dua narasumber, yaitu Chandra Darmawan, S.Pd., SD., M.Tr.P dan Siti Fatimah, M.Pd.
Keduanya menyampaikan materi mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan bahasa Madura melalui jalur pendidikan.
Para narasumber juga menekankan penguatan Parèbhâsan, yaitu ragam bahasa Madura yang halus dan sopan, serta pentingnya kemampuan menulis bahasa Madura sebagai bagian dari literasi budaya.
Ketua OC kegiatan, Ach. Rofi’i, menjelaskan bahwa seminar ini digelar untuk memperluas wawasan pelajar mengenai bahasa daerah mereka sendiri.
“Kami ingin menumbuhkan kembali kecintaan generasi muda terhadap bahasa Madura. Mereka harus paham bahwa bahasa Madura bukan sekadar alat komunikasi, tetapi identitas budaya yang harus dijaga,” ujarnya.
Ketua IWO PD Pamekasan, Dyah Heny Andrianty, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan tersebut selain itu, kegiatan ini merupakan rangkaian dari Pra Rakorda Tahun 2026 mendatang yang akan diselenggarakan di Jakarta.
“IWO mempunyai tanggung jawab moral untuk ikut menjaga warisan budaya lokal. Bahasa Madura memiliki nilai yang sangat tinggi, terutama Parèbhâsan yang menjadi simbol kesopanan dalam budaya kita. Semoga peserta dapat membawa pulang ilmu yang bermanfaat,” tegasnya.
Terpantau dilokasi, terlihat para peserta antusias dengan materi yang disampaikan oleh kedua narasumber. Mereka mendapatkan pemahaman baru mengenai struktur bahasa Madura, contoh penggunaan Parèbhâsan dalam percakapan, serta pentingnya menjaga bahasa daerah agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman.
“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat literasi bahasa Madura sekaligus menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap bahasa leluhur mereka,” kata Heny Ketua IWO.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap siswa yang menunjukkan pemahaman tinggi dalam menulis dan mengeja bahasa Madura, panitia bersama para pemateri memberikan doorprize dan uang pembinaan kepada tiga peserta terbaik.
Tiga peserta literasi Bahasa Madurayang mendapatkan door prize adalah Charadina F. Utami dari SMPNegeri 1 Pamekasan, Mohammad Aska Faizi Anwar dari SMPNegeri 7 Pamekasan, dan Wardah Zhafirah Dr dari SMPNegeri 1 Pamekasan.
Ketiganya dinilai mampu menuliskan ejaan bahasa Madura dengan benar serta menunjukkan pemahaman yang baik selama sesi evaluasi. (Rofex/Izet)

