KEDIRI IndonesiaPos – Paska penutupan Jembatan Bandar Ngalim pada 25 september kemarin untuk rekonstruksi,Selama proses pengerjaan, akses ke jembatan ditutup. Lebar jembatan yang tadinya 7 meter akan menjadi 13 meter dan memiliki empat lajur.Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi jasa perahu tambang atau eretan yang saat ini mengalami peningkatan jumlah pengguna.
Jasa perahu penyeberangan kebanyakan dipilih masyarakat yang hendak beraktifitas ke Timur sungai banyak menggunakam jasa tambangan yang berada di Desa Bulu Kecamatan Semen dengan melintas Kelurahan Manisrenggo yang berada di sebelah 2,6 km sebelah selatan Jembatan Bandar Ngalim. Di titik tambangan terdapat 2 jasa perahu penyeberangan.
Salah satu pemilik perahu tambang Yanto, mengatakan, untuk mengurai kemacetan lalu lintas, jembatan lama juga telah difungsikan kembali. Namun jembatan lama tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Lestarikan Sungai Berantas, Khofifah Teken MoU Dengan Sejumlah Perusahaan di Jatim
“Alternatif lainnya, jasa perahu tambang di Kelurahan Manisrenggo mengalami peningkatan jumlah penumpang,”katanya. Jum’at (7/10/2022).
Yanto juga menuturkan untuk menggunakan jasa perahu penyeberangan memang lebih cepat. hanya memerlukan waktu 5 sampai 10 menit.
“Untuk sekali menyeberang. Titik perahu penyeberangan ini juga berada di tengah, sehingga banyak dipilih warga daripada harus memutar lewat Utara melalui Jembatan Brawijaya Kota Kediri, yang letaknya sekitar 6,9 km dari titik perahu penyeberangan atau sekitar 4,2 km dari jembatan Bandar Ngalim,”terang yanto.
Transformasi Kali Brantas Menjadi Destinasi Wisata Baru Kota Kediri
“Jasa perahu penyeberangan ini mematok tarif cukup murah untuk sekali menyeberang yakni Rp 2.000 per sepeda motor,”tambahnya. (Yudi ).