<

Jeanne Noveline : PB Djarum Jangan Pamit

DEPOK, IndonesiaPos

Tuduhan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait tudingan audisi atlet Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum mengeksploitasi anak dinilai mengada-ada, pasalnya dari testimoni sejumlah atlet usia anak PB Djarum, mereka dilarang untuk merokok.

“Saya termasuk orang yang sedih ketika membaca berita mengenai keputusan PB Djarum, akan menghentikan audisi atlet Bulutangkis mulai tahun 2020. Padahal PB Djarum sudah melakukan ajang pencarian bakat putra putri Indonesia usia belasan tahun, melalui Audisi Umum Beasiswa untuk atlet bulutangkis ini sejak 50 tahun yang lalu”, papar
Jeanne Noveline Tedja atau akrab dipanggil Nane, Founder & CEO Rumah Pemberdayaan, Senin (9/9/19).

Dia menjelaskan, melalui website resminya, PB Djarum menyatakan visi yang mulia yaitu, Membantu persatuan Indonesia dan mengharumkan nama bangsa dengan berprestasi di bidang perbulutangkisan dunia, dan misi menjadi klub terbaik Indonesia, yang penuh dengan pemain-pemain bulutangkis top Dunia asal Indonesia.

Baca juga :

Timbulkan Kemacetan Satlantas Polresta Depok Cabut Sistem Contraflow Dishub

Bagi Nane, sapaannya, semua tentu menyadari tanpa PB Djarum, nama Indonesia tidak akan dikenal Dunia dalam cabang olahraga bulutangkis.  “Saya termasuk supporter yang paling semangat menonton pertandingan bulutangkis, terutama Thomas Cup dan Uber Cup.  Sudah banyak atlet bulutangkis yang menjuarai kejuaraan bulutangkis di tingkat Dunia, yang dilahirkan melalui audisi PB Djarum, salah satunya adalah idola saya, Hastomo Arbi”, ujarnya.

Nane menekankan, PBSI pun mengakui PB Djarum adalah salah satu penyumbang atlet bulutangkis di Pelatnas.  Melalui audisi beasiswa yang dilakukan di berbagai daerah, anak-anak berbakat yang berasal dari keluarga kurang mampu, tetap dapat menyalurkan potensi bermain bulutangkis dan memiliki kesempatan untuk berprestasi bagi bangsa.  

Baca juga :

Megawati Sukarnoputri Tunjuk Sinung Sudrajad Jadi Wakil Ketua DPRD Bondowoso

Menurutnya, yang dilakukan PB Djarum sebenarnya patut diberikan apresiasi oleh Pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, pasalnya telah berkontribusi bagi bangsa dan Negara selama 50 tahun. Apalagi kaitannya dengan pemenuhan hak anak, yaitu hak dalam menyalurkan bakat dan minat dalam bidang olahraga.

“PB Djarum telah turut serta dalam pembangunanmanusia, dengan memberikan wadah dan kesempatan bagi anak-anak yang memiliki bakat dalam olahraga bulutangkis”, tukasnya.

Bila KPAI menuduh adanya ekspolitasi anak dalam kegiatan audisi tersebut, tuduhan itu dibantah oleh Nane, lantaran tidak terbukti. Dari beberapa testimoni atlet PB Djarum, Nane mengatakan ada peraturan yang melarang atlet merokok.

Baca juga :

Program Jalin Matra Layak Dicontoh Tanggulangi Kemiskinan

“PB Djarum diselenggarakan oleh Djarum Foundation sebagai salah satu wujud Corporate Social Responsibility PT Djarum.  Pembinaan atlet memang butuh dana yang besar, oleh karenanya peran dunia usaha sangat diharapkan.  Jangan lupa, tiga pilar pembangunan bangsa yaitu Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha, ” pungkasnya. (Rki)

BERITA TERKINI