<

Jelang Akhir Tahun, Dinas PU BMSDA Kebut Pembangunan Jalan Di Jember

JEMBER, IndonesiaPos

Kurang dari 3 Bulan menjelang akhir tahun 2021, pihak PU Bina Marga dan Sumber Daya Alam (BMSDA) kabupaten Jember  kebut pemeliharaan ruas jalan rusak di Jember. Dari 1000 Km ruas jalan yang direncanakan akan  diperbaiki dengan menggunakan APBD Jember sebesar kurang lebih Rp.780 milyar, kini sudah 60 Km ruas jalan sudah selesai pekerjaannya.

Plt. Kepala Dinas PU BMSDA, Rahmananda saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp menjelaskan, rencana rehap jalan yang mengalami kerusakan disejumlah titik di kabupaten Jember itu akan difokuskan pada perbaikan  jalan rusak sepanjang 1000 Km. Dan kini sudah selesai pekerjaannya pada 60 Km. Prosesnya menggunakan sistem penunjukan langsung kepada rekanan.

“Hingga saat ini sudah 60 Km rusas jalan rusak yang sudah kita perbaiki dari 1000 Km ruas jalan rusak yang ada di Jember. Dan kini terus kita kebut pekerjaannya, “ungkapnya.

60 Km jalan yang sudah dikerjakan tersebut lanjut Rahman panggilan akrab Rahmananda, dikerjakan menggunakan sistem penunjukan langsung kepada rekanan. Sedangkan sisanya akan diselesaikan dengan menggunakan proses lelang tahun tunggal dan multi years.

“Untuk total anggaran seluruhnya akan menelan biaya sekitar Rp.780 milyar. Angka tersebut digunakan untuk perbaikan jalan yang rusak sekitar 1000 Km sesuai target bupati,”tambahnya.

Dari pantauan media terlihat, pekerjaan pengaspalan jalan dikerjakan hingga larut malam. Hal ini dilakukan selain untuk mempercepat progres capaian pekerjaan jalan rusak di Jember, faktor lainnya untuk  menghindari kemacetan jalan jika dikerjakan pada siang hari.

Sebelumnya, bupati Jember, Hendy Siswanto yang sempat meninjau pekerjaan sejumlah ruas jalan menganjurkan untuk mengerjakan pengaspalan jalan pada malam hari agar tidak menimbulkan kemacetan, terutama di jalan-jalan yang padat arus lalu lintasnya.

Meski sudah sesuai progres pekerjaan hingga capaian perbaikan jalan mencapai 60 Km, muncul juga kendala yang sering dialami rekanan terkait proses pengerjaan jalan diantaranya masalah kondisi dilapangan dan petugas di PU BMSDA.

Hari Poernomo, salah seorang rekanan Jember saat dikonfirmasi media via handphone mengungkapkan, kendala yang sering muncul dilapangan dan berdampak pada molornya pekerjaan pengaspalan adalah pada proses Mutual check (MC) dan masalah administrasi pemeriksaan di dinas.

Untuk MC menurut Poer kucing, sapaan akrab Hari Poernomo, realita kondisi ruas jalan dilokasi pekerjaan sering tidak sesuai dengan RAB sehingga perlu ada pengecekan ulang. ” Biasanya MC harus sesuai dengan gambar di RAB, namun kadang antara MC dan RAB tidak sesuai sehingga kita meminta kepada petugas PU BMSDA untuk turun lapangan untuk menyesuaikan keduanya,”terangnya.

Dilain sisi lanjut Poer Kucing, kurangnya petugas di dinas PU BMSDA untuk melakukan pengecekan dilapangan berdampak pada molornya waktu survey. Otomatis rekanan harus menunggu terlebih dahulu survey dari dinas untuk turun.

Kendala lainnya menurut Poer Kucing, dengan minimnya petugas di dinas PU BMSDA juga berdampak pada pengurusan administrasi rekanan. Sebab selain melakukan pengecekan di lapangan, patugas juga diharuskan untuk mengerjakan administrasi.

” Kasihan mereka, toh mereka bukan robot. Kadang mereka harus lembur hingga malam hari karena menumpuknya tupoksi mereka,”jabarnya

Kedepannya ia berharap adanya penambahan tenaga petugas di Dinas PU BMSDA agar pekerjaan segera terealisasi sesuai jadwal. Dan berdampak pula pada target pencapaian di dinas PU BMSDA.(kik)

BERITA TERKINI