<

Jhonny G Plate Optimis, Industri Media Mampu Menyumbang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA, IndonesiaPos – Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate optimis, industri pers nasional mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, kerja keras pemerintah, kalangan dunia usaha, termasuk media massa mampu menghadapi tahun yang sulit akibat gejolak ekonomi global.

“Pemerintah optimis ekonomi nasional tumbuh 5,31 persen. Meski ada dampak melemahnya ekonomi  global,” katanya saat memberikan sambutan Konvensi Media Massa rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Kota Medan, Rabu (8/2/2023).

“Kita berharap masyarakat media massa memanfaatkan masa sulit ini sebagai tantangan dan peluang. Untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik,” ujarnya.

Johnny menyebut, Indonesia berhasil melewati berbagai tantangan yang berat pada tahun 2022.

“Mulai dari penanganan pandemi Covid-19, keberhasilan keketuaan Presidensi G20 yang mendapat apresiasi dari para pemimpin dunia,”ucapnya.

Menurutnya ketahanan Indonesia dalam berbagai tantangan membuat perekonomian nasional tumbuh mencapai 5,1 persen secara kumulatif.

“(5,1 persen) lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2021 sebesar 3,70 atau 3,7 persen,” katanya.

Di saat tahun yang begitu berat, katanya, Indonesia mempunyai proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 5,31 persen di tahun 2023. Dia optimis, Indonesia dapat melalui berbagai tantangan dengan penuh kewaspadaan.

“Kita pun patut menghadapinya dengan penuh optimisme terlepas dari tantangan yang ada. Optimisme dengan penuh kewaspadaan, karena persoalan dunia belum berakhir,” ucapnya.

BACA JUGA :

“Namun optimisme itu juga diteropong, dilihat, dianalisis oleh lembaga-lembaga dunia. Internasional Monetary Fund (IMF) memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 4,8 persen,” katanya, menambahkan.

Meski, jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global di kisaran 2,9 persen. Namun, dia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di atas 5 persen di tahun 2023.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan, pihaknya berkomitmen mengawal pers yang bebas demokratis bermartabat.

“Tahun 2023 adalah tahun yang sulit, secara ekonomi, sehingga 200-an lebih media cetak meninggalkan ceritanya atau tutup, tidak bisa terbit lagi,” kata Atal.

Menurutnya, di tahun 2023 (tahun politik), banyak pemilik media yang menjadi pimpinan parpol, sehingga indevendensinya dipertanyakan.

“Namun PWI akan terus berkomitmen mengawal pers yang bebas, demokratis, dan bermartabat,”imbuhnya.

BERITA TERKINI