JAKARTA, IndonesiaPos.co.id
Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden terpilih RI, dipimpin oleh Ketua MPR-RI Bambang Sosesatyo,yang dimulai dari Joko Widodo sebagai Presiden RI terpilih diambil sumpah menurut Agama Islam.
“Bismillahhirohmannirrohim, Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang Undang Dasar dan menjalankan segala Undang Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa” demikian Joko Widodo mengucapkan sumpah sebagai Presiden RI periode 2019-2024.
Selanjutnya, KH Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI terpilih diambil sumpah menurut Agama Islam: “Bismillahhirohmannirrohim, Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang Undang Dasar dan menjalankan segala Undang Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa” demikian KH Ma’ruf Amin mengucapkan sumpah sebagai Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Usai pengambilan sumpah jabatan, keduanya bersama para pimpinan MPR RI menandatangani berita acara pengambilan sumpah jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Dalam pidato pertamanya sebagai Presiden RI periode ke 2, Joko Widodo mengutarakan harapannya agar Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah pada tahun 2045. “Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka mestinya, Insya Allah, Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah,” kata Presiden Jokowi dalam acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 di Jakarta.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. “Mimpi kita di tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun dolar AS. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana,” kata Jokowi.
Pemerintah, ujar dia sudah menghitung hitung, sudah mengkalkulasi, dan menyatakan bahwa target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk dicapai. “Namun, semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah. Harus disertai kerja keras, dan Indonesia harus kerja cepat, harus disertai kerja-kerja bangsa Indonesia yang produktif,” terang Jokowi.(*)