JAKARTA – IndonesiaPos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah terkait pelantikan tiga wakil menteri (wamen) sebagai upaya bagi-bagi jabatan.
Ia menegaskan reshuffle kabinet ini untuk kepentingan pemerintahan ke depan.
“Enggak enggak (bagi jabatan), sudah saya bicarakan langsung dengan kepentingan pemerintah berikutnya,” ujar Presiden Jokowi usai menghadiri pembukaan Piala Presiden 2024, di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Jokowi tak menjelaskan secara detail pembicaraan yang terjalin dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia hanya berharap kehadiran tiga wamen baru dapat membantu proses transisi pemerintahan.
“Ini untuk melancarkan memuluskan keberlanjutan (pemerintahan),” jelasnya.
Jokowi melantik tiga wamen di Istana Negara, Kamis, 18 Juli 2024. Langkah ini dinilai sebagai bagi-bagi jabatan.
“Publik akan cenderung melihat sebagai bagi-bagi jabatan saja daripada untuk meningkat kinerja kementerian,” kata peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli.
Masyarakat juga akan menilai tak ada kondisi urgen dari pelantikan tersebut. Sebab, masa pemerintahan Jokowi sebentar lagi berakhir.
“Dengan sisa waktu yang hanya tinggal beberapa bulan, publik akan melihat tidak ada urgensinya mengangkat para wamen tersebut,” ujar dia.
Adapun wamen yang baru dilantik yakni Thomas Djiwandono, sebagai Wakil Menteri Keuangan. Kini Menkeu Sri Mulyani memiliki wakil menteri lain selain Suahasil Nazara.
Kemudian Yuliot Tanjung yang mengisi posisi baru Wakil Menteri Investasi. Serta Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian menggantikan Harvick Hasnul Qolbi.
Megawati Lantik Pengurus DPP PDI Perjuangan 2024-2029 Yang Baru