<

Jubir JK Bantah Tudingan Danai Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia

JAKARTA, IndonesiaPos

Beredar tudingan yang menyebut kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq ke Indonesia, didanai oleh mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK).

Juru Bicara JK, Husein Abdullah menyatakan, tulisan yang dibuat oleh pengamat sosial politik Rudi S. Kamri tentang ”Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan” tak memiliki data yang valid.

“Kalau itu ditujukan kepada Pak JK, maka tulisan tersebut merupakan sebuah tuduhan membabi buta, tanpa fakta dan data yang jelas. Tepatnya cocoklogi,” kata Uceng, sapaan karib Husein, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).

Diduga tulisan tersebut, dikaitkan dengan JK karena Chaplin yang dimaksud merupakan Charlie Chaplin, komedian legendaris asal AS, yang memiliki kesamaan kumis dengan JK.

Dalam tulisannya, Rudi menyinggung ‘Chaplin-lah’ yang membiayai kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia.

Uceng menegaskan, JK tidak memiliki hubungan sama sekali dengan kepulangan Habib Rizieq. Ia menyebut, bahkan JK tidak pernah mengkomunikasikan maupun mendanai kepulangan Rizieq.

“Pak JK tidak pernah mengkomunikasikan atau pun mendanai kepulangan HRS,” kata Uceng.

Uceng menyebut, sejumlah buzzer saat ini sedang membangun opini negatif kepada JK, sejak kepulangan Habib Rizieq.

“Tuduhan yang bermula dari ciutan Ferdinand Hutahean pada akun Twitter-nya yang sebelumnya dalam suatu dialog di tvOne dengan saya, Ferdinand terbukti tidak mampu membuktikan kebenaran ciutannya itu,” ujarnya.

“Kebohongan Ferdinand ini lalu dijadikan dasar oleh Rudi S Kamri, membangun kebohongan baru,” imbuh Uceng.

Uceng menjelaskan, perjalanan JK ke Vatikan dan Mekkah pada 20-25 Oktober 2020 lalu, sebenarnya guna menemui Pemimpin Umat Khatolik Paus Fransiskus dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity.

Acara tersebut, digagas oleh Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar, Syeikh Ahmad Al Tayeb.

“Dalam kapasitas Pak JK sebagai juri mewakili Asia atas penghargaan tersebut, bersama mpat juri dari benua berbeda merasa perlu bertemu langsung dan berdiskusi tentang kriteria nominator untuk penghargaan ini,” katanya.

“Setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Pak JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh Saudi Arabia, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama Pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta,” sambung Uceng.

“Usai penandatangan ini, karena sudah berada di Saudi Arabia, sebagai muslim tidak afdol rasanya jika Pak JK tanpa menunaikan ibadah umrah,” kata Uceng.

“Saya sampaikan, Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024,” ujarnya.

BERITA TERKINI