BONDOWOSO, IndonesiaPos – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maesan menyulap tempat kumuh di Bondowoso menjadi Kampung Siongan dan menjual aneka olahan lele. Kini diresmikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masayarakat Desa (DPMD), Hj. Haeriyah Yuliati. Kamis, (15/12/2022)
Kepala Desa Maesan, Suharyono mengemukakan, ide Kampung Siongan ini muncul ketika dirinya melakukan study banding ke Malang. Sehingga dirinya mencoba untuk membudidayakan ikan lele itu. Sebab di sini ada peternak lele.
“Setelah dari Malang, kami mencoba untuk menyempurnakan budidaya lele itu, tujuannya untuk meningkatkan nilai jual berupa olahan makanan,”kata Suharyono kepada sejumlah wartawan.
Dan ternyata, kata Suharyno, hasil budidaya ikan lele itu, mendapat respon yang positif dari masyarakat setempat.
“Kini Bumdes tidak hanya menjual lele segar, tapi juga bisa mensejahterakan masyarakat, karena bisa menjadi tempat wisata kuliner,”terangnya.
Saat ini, sambung Kades, Kampung Siongan menyediakan kuliner, ada lalapan lele, mangut lele, bakso lele dan lainnya. Warung makan ini juga dulunya tempat kumuh, kini disulap jadi wisata kuliner.
Sebelum dibangun kampung Siongan, kata Kades, tempat ini sangat kumuh, karena dijadikan tempat pembuangan sampah membuat sungainya kotor, dan ketika disulap menjadi warung makan sungainya sudah bersih dari sampah.
“Alhamdulillah, sekarang sudah bersih, dan ketika malam gazebo diberi lampu hias, untuk menarik masyarakat untuk berkunjung pada malam hari,”imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kepala DPMD Kabupaten Bondowoso, Haeriyah Yuliati menyatakan, penciptaan Kampung Siongan di Desa Maesan ini merupakan program Desa Berdaya dari Provinsi Jawa Timur.
“Di Kabupaten Bondowoso ada 3 titik yaitu di Desa Maesan, Tamanan dan Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer,”terang Kadis DPMD usai melaunching Kampung Siongan.
BACA JUGA :
Ditegaskan, Pihaknya selalu mendorong pemerintahan desa (Pemdes) agar bisa meningkatkan pelayanan dasar dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Banyak potensi Desa yang bisa digali oleh Pemdes dan BUMDes. Dan ketika desa dapat mengembangkan potensinya, maka tidak menutup kemungkinan akan mendapat reward dari pemerintah berupa program seperti ini,”urainya.
Mantan Kadis Kominfo ini mengaku sejak tahun 2019 Kabupaten Bondowoso tidak lagi daerah tertinggal. Ini dikarenakan sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Bondowoso.
“Indikatornya antara lain pelayanan dasar terpenuhi, infrastruktur memadai dan pemberdayaan ekonomi berjalan,”bebernya.
Dia menambahkan, Kampung Siongan, merupakan wujud kreatifitas dari Pemdes yang mendorong BUMDes ikut serta mengentaskan kemiskinan di lingkungan desa setempat.
“Tidak hanya itu, Kampung Siongan juga memiliki tagline, yang bisa mengenalkan ikon desa Maesan ke daerah luar, dan ketika ingat Kampung Siongan maka Wisatawan akan Ingat Maesan,”imbuhnya.