<

Kadiskop Pamekasan Bantah Tudingan Yang Viral di Medsos

PAMEKASAN,IndonesiaPos

Sempat dikabarkan ada manipulasi dana bantuan paket Sembako oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pamekasn pada hari Rabu lalu ( 06/05/2020 ), membuat Plt Diskop Pamekasan Abdul Fatah sontak terkejut. Pasalnya, dalam berita yang sempat mencuat di Medos jika pihak Diskop diduga telah menilep anggaran Sembako PKL sebesar Rp 152 Juta.  

Saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Diskop, Abdul Fatah menjelaskan kepada reporter IndonesiaPos, terkait berita yang sempat muncul di medsos tentang dugaan menilep anggaran sembako PKL sebesar Rp 152 juta itu tidak benar.  

“Saya merasa kaget terperenjat ketika mendapatkan kabar di medsos atas dugaan menilep anggaran Sembako PKL itu, terus terang mbak, saya sebagai Plt Diskop Pamekasan sangat kaget adanya berita miring yang sempat terekspos oleh media,”katanya  Abdul Fatah.  

Menurutnya, di tengah masa pandemi Covid 19 seperti ini berbuat hal seperti itu, karena masyarakat Pamekasan yang terdampak pandemi Covid 19 masih harus berbuat menyelewang.  Sementara masyarakat yang biasanya beraktivitas berjualan ini sehari harinya mendapatkan penghasilan kini tidak lagi bisa melakukan aktivitasnya.  

“Kami benar benar niat ibadah dalam memberikan bantuan, dimana bantuan paket sembako PKL ini dari Pemerintah Kota Pamekasan melalui Kas Koperasi, sebagai lembaga yang membina PKL, ternyata masih ada berita miring,”ucap Fattah.  

Dia mengungkapkan, kalau dihitung harga beras  Rp 8,000 (premium dan bukan hitungan pada beras medium),  sedangkan proses pengadaannya tetap melalui penunjukkan terhadap penyedia barang dan jasa. Hanya saja saat ini terdapat kemudahan karena situasinya mendesak.  

“Kita memberikan surat pernyataan terkait kewajaran harga inu, di sinilah kunci sistem penunjukan barang jasa, sehingga tidak bisa dimainkan, karena penghitungan harga akumulasinya sebesar Rp 300 ribu. Nah, dari nilai itu jelas tidak ada keuntungan yang kami peroleh,”tegas Plt Diskop.  

Dari total anggaran paket Sembako PKL  itu berjumlah 1,1 M, sedangkan penerima paket sembako itu sebanyak 1823 Pedagang Kaki Lima (PKL), yang terdiri dari Beras, telur, minyak, gula dan uang .    

Kata dia, palaksanaan bantuan paket sembako PKL ini dilaksanakan di masing masih wilayah Kecamatan dan jika dalam pendataan terdapat nama ganda, warga tidak akan menerima bantuan. Bahkan, jika tempat pengambilan itu tidak bisa dijangkau, maka pihaknya jemput bola.  

“Mari kita duduk bersama untuk mengeluarkan segala persolan sebelum  terekspos di media agar lebih mengetahui data dan nilai jumlah anggaran tersebut sehingga tidak terkuak dengan dugaan negatif,”pungkasnya. ( ndri/ifa ).  

BERITA TERKINI