BONDOWOSO, IndonesiaPos
Menjelang pergantian tahun baru 2022, Kapolres Bondowoso AKBP Herman Priyanto meninjau sejumlah objek wisata, Rabu (22/12/2021).
Peninjauan dilakukan di objek wisata Pemandangan Arak-arak, Batu So’on Solor, dan Kawah Wurung.
Menurut Kapolres Herman, peninjauan dilakukan untuk memastikan kesiapan objek wisata dalam penerapan protokol kesehatan. Mengingat dalam Imendagri objek wisata boleh dibuka pada awal tahun 2022.
“Mengecek persiapan tempat pariwisata yang memang boleh dibuka sesuai Imendagri,” urainya.
Ia menerangkan, kendati dibuka namun ada ketentuan yang harus dipenuhi. Mulai dari penyediaan alat-alat untuk menunjang terlaksananya protokol kesehatan, batasan kehadiran pengunjung, hingga tingkat vaksinasi pengunjung.
Khusus untuk memastikan vaksinasi pengunjung. Selain barcode vaksinasi, pihaknya juga akan menyiapkan vaksin di tempat wisata bagi pengunjung yang belum divaksin.
“Nanti kita sediakan vaksinator beserta vaksinnya di tempat wisata. Sehingga masyarakat yang masuk tentunya sudah tervaksin,” tuturnya.
Ia menyebutkan, bahwa pihaknya sendiri juga akan mendorong pengelola objek wisata yang besar agar memberlakukan per sesi pengunjung dan penentuan kapasitas jumlah yang pasti.
Karena, jika melihat luasan objek wisata bisa jadi jumlah pengunjung yang dibatasi 75 persen itu bisa setara dengan jumlah pengunjung ribuan.
“Selain dengan menentukan jumlah, tentu nanti ada pengaturan ruang sterilkan dan sebagainya. Sehingga dibuat semacam sesi-sesi lah,” ujarnya.
Disinggung tentang Alun-alun Ki Bagus Asra, kata Herman, pihaknya menyebutkan bahwa secara nasional sudah ada ketentuan bahwa semua ditutup. Karena itulah pihaknya akan menerjukan personil untuk pengendalian penutupan Alun-alun di Bondowoso.
Selain itu, selama tahun baru tak boleh ada perayaan, atau pun acara dangdutan lainnya. Bahkan hingga di tingkat
“Tidak boleh mengadakan kegiatan yang menyebabkan kerumunan. Kalau pun ada ya di rumah cukup di rumah tak boleh melibatkan masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebutkan dalam memastikan keamanan dan taat protokol kesehatan selama Nataru ini pihaknya menerjunkan ratusan anggota tim gabungan.
“Nanti seluruh personil yang terlibat operasi ada 509 orang, termasuk TNI-Polri dan Pemerintah Daerah,” pungkasnya.
Turut mendampingi kegiatan tinjauan yakni Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Moelyadi, dari BPBD, dan Dinas Kesehatan.(*)