BONDOWOSO, IndonesiaPos
Suadi (43) Warga kelurahan Curahdami Bondowoso, harus menelan pil pahit, dan menerima nasibnya karena dipasung lantaran Suadi mengalami gangguan jiwa sejak 6 tahun yang lalu.
Kurwarti (46) kakak Suadi menceritakan kronologis kasusnya, sehingga Suadi harus di pasung didalam rumahnya, karena dianggap membahayakan jiwa orang lain.
“Awalnya, 6 tahun yang lalu dia puasa Senin Kamis, setelah itu dia pergi ke tegal, namun, tiba-tiba Suadi diangkat oleh mahkluk gaib (Jin.red), sampai dia terbang dan kemudian terlempar, mungkin karena tidak kuat sehingga dia stress,”kata Kurwati Kepada Kapolsek Curahdami AKP Budi Handoko. Kamis, (29/10/2020).
Di menjelaskan, kondisi Suadi saat itu, sudah memperihatinkan dan membahayakan kapada orang lain. bahkan, dia sempat mau membunuh dirinya, suminya dan ibunya. Sehingga agar tidak terjadi yang tidak diinginkan akhirnya Suadi sepakat untuk di pasung.
“Dan yang paling mengerikan, anak saya yang kecil ini juga sempat menjadi sasaran, mau dilempar oleh Suadi,”ungkapnya.
Selain itu, sebelumnya Suadi pernah menjadi ustadz dan mengajari sejumlah santri. Namun, karena kondisinya saat itu semakin parah, sehingga dibawa ke RS Jiwa di Malang, selama empat kali. Namun upaya itu tidak berhasil, karena Suadi sering kabur dari RS.
“Karena, sudah tidak mungkin sembuh, akhirnya Suadi di pasung. Tapi, yang masung itu bukan orang sini, tapi warga desa Bataan,”urainya.
Sementara itu, Kapolsek Curahdami, AKP Budi Handoko, mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa warganya, sehingga ia tiap hari harus mengantar makanan kepada Suadi.
“Tapi, sebelum saya ngasih makanan, terlebih dahulu saya mengajak Suadi komunikasi, dan ternyata dia mampau berkomunikasi,”kata mantan Kasat Lantas Polres Bondowoso ini.
Budi berharap kepada pihak pemerintah agar bisa mencarikan jalan keluar agar warganya bisa disembuhkan. “Tentunya, kita sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengobati dia, agar dia sembuh,”imbuhnya. (Nea)