<

Ketua Fraksi PDIP DPRD Jember Minta Dinsos Libatkan RT/RW Data Kemiskinan

JEMBER, IndonesiaPos – Menurunnya angka kemiskinan di Jember berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mendapat respon dari Ketua Fraksi PDIP Jember, Edi Cahyo Purnomo.

Kepada media, Ipung sapaan Edi Cahyo Purnomo mengapresiasi hal ini. Lebih riil menurutnya, perlu ada keterlibatan RT /RW dalam pendataan masyarakat miskin.

“Dinas Sosial perlu melibatkan semua elemen dilapangan. Mulai dari camat hingga level RT RW dalam mendata masyarakat miskin,”terangnya.

Selama ini menurut Ipung, yang paham betul situasi masyarakat di bawah adalah camat hingga RT/RW. “Mereka paham betul mana-mana saja masyarakat yang benar-benar miskin, jadi tidak sampai terjadi penentuan kategori kemiskinan hanya berdasarkan kekeluargaan maupun kedekatan,”tambahnya.

“Jangan hanya dilihat dari kondisi rumah saja yang dijadikan acuan kemiskinan, sebab kita tidak tahu bagaimana kondisi sebenarnya mereka. Ada yang rumahnya layak huni namun tanggungannya banyak,”jelasnya.

DiberitaKan sebelumnya, prosentase kemiskinan di Jember tahun 2022 mengalami penurunan hingga 1,02%  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Jember merilis prosentase angka kemiskinan untuk Kabupaten Jember  per Maret 2022 turun menjadi 9,39% atau sekitar 232,73 ribu jiwa .Angka ini mengalami penurunan kurang lebih 1,02 % (24,36 ribu jiwa) Jika dibandingkan tahun 2021 lalu yang mencapai 10,41% atau sekitar 257,09 ribu jiwa .

BACA JUGA :

Dari informasi yang dirilis pihak BPS Jember dalam berita resmi statistik menyebutkan, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan /GK) dikabupaten Jember pada bulan Maret 2022 mencapai 232,73 ribu jiwa .

Jumlah ini berkurang 24,36 ribu jiwa bila dibandingkan dengan maret 2021 yang sebesar 256,09 ribu jiwa dengan prosentase turun dari 10,41 % menjadi 9,39% dengan indek kedalaman kemiskinan (P1) kabupaten Jember pada Maret 2022 sebesar 1,08 mengalami penurunan sebesar 0,5 poin dibandingkan Maret 2021 sebesar 1,58.

Sedangkan untuk indek kedalaman kemiskinan (P2) pada bulan Maret 2022 sebesar 0,22 mengalami penurunan sebesar 0,18 poin jika dibandingkan bulan Maret 2021 sebesar 0,40. (Kik)

BERITA TERKINI