BENGKULU, IndonesiaPos.co.id
Sosok Naiha, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang sudah berumur 75 tahun ini patut untuk menjadi tauladan bagi umat muslim yang ada di Bengkulu dan sekitarnya.
Sebab, Naiha yang sudah berumur lanjut ini, kehidupan kesehariannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tepatnya mengasuh anak tetangga, telah mampu menyisihkan penghasilannya untuk bisa ikut berkurban sapi pada Hari Raua Idul Adha 1440 Hijriah ini di Masjid Al Hikmah, Kota Bengkulu.
“Alhamdulillah, saya setiap bulan bisa menambung setiap bulan sebesar Rp. 500 ribu, karena untuk biaya keseharian selain diberikan anak, cucu dan tetangga setiap bulannya, apalagi biaya hidup saya juga secukupnya,” ujarnya, Minggu (11/8/2019).
Keikutsertaan nenek yang hidup seorang diri ini, dalam berkuban dua tahun terakhir ini, disampaikan niatnya selain bagi dirinya sendiri, juga untuk orang tua (ibu-nya) yang sudah meninggal.
“Doakan saya (Naiha, red) selalu sehat, rezeki murah dan bisa bekerja sebagai pengasuh anak tetangga, karena tahun depan kembali ingin ikut berkurban, dengan niat untuk orang tua (bapak-nya) yang juga sudah meninggal,” katanya, Minggu, (11/8/2019).
Sementara itu, sosok nenek yang biasa disapa uncu Naiha oleh warga sekitar secara tidak langsung menggugah perhatian dari salah satu Anggota DPD RI dari Bengkulu, Ahmad Kanedi.
Menurut Kanedi, semangat berkurban dari ibu Naiha pada setiap kali datangnya Hari Raya Idul Adha ini, patut untuk menjadi motivasi bersama, khususnya umat muslim agar lebih memperbanyak ibadahnya, salah satu dengan berkurban.
“Jujur saya merasa terharu sekaligus terenyuk mendengarkan ucapan uncu Naiha ini, karena tidak banyak lagi orang seperti beliau. Mudah-mudahan semangat uncu kita ini memotivasi umat muslim di mana saja berada untuk bisa ikut berkurban setiap tahunnya,” jelas Kanedi.
Dalam kesempatan itu, Senator Bengkulu ini juga mengajak semua umat muslim dan masyarakat yang khususnya berada di lingkungan Masjid Al Hikmah, untuk ikut mendoakan kehudpan keseharian Naiha, selalu sehat dan murah rezekinya.