PAMEKASAN,IndonesiaPos
Pembangunannya pasar tradisional Pakong yang dibangun sejak tahun 2016 sampai 2018 dengan anggaran APBN sebesar Rp 14,3 Millar menjadi sorotan tajam hingga Komisi II DPRD Pamekasan melakukan inspeksi mendadak (Sidak).
Pasalnya pasar yang seharusnya sudah beroperasi namun hingga saat ini masih mangkrak yang terlihat banyak bangunan yang rusak dan terlihat kumuh oleh sampah yang di buang sembarangan di tempat itu.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pamekasan Ahmadi, mengatakan, anggaran pembangunan Pasar Pakong sebesar 13,3 miliar ini selesai di tahun 2018. Tapi hingga kini masih kosong melompong.
“Sidak yang kami lakukan terdapat banyak tempat yang tidak tempati, kita minta pemerintah daerah harus mengoperasikan pasar yang sudah mulai berjamur dan kumuh, hanya tumpukan sampah yang berserakan,”tegas Ahmadi.
Komisi II minta Pemkab secepatnya membuka pasar itu agar para pedagang bisa memanfaatkan lapak yang telah tersedia untuk berjualan.
“Pasar tradisional ini memiliki 400 kios dan masih membutuhkan 300 tambahan kios, saya minta untuk segera dioperasikan supaya para pedagang bisa berjualan dengan enak,”ujarnya.
Kepala Pasar Pakong Ismail menjelaskan, pasar ini akan mulai dioperasikan pada bulan ini ( Maret ). “Banyaknya kios yang mangkrak dikeluhkankan para pedagang dan sebagian terdapat bangunan yang kondisinya mengalami kerusakan dan terkesan kumuh,”katanya.( Ipe/ ndri ).