BANDUNG – IndonesiaPos
Persatuan Alumni Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia atau disingkat PA GMNI secara resmi membuka agenda Kongres IV, pada 6-8 Desember 2021, di Kota Bandung Jawa Barat. Senin (06/12/2021).
Kongres kali ini PA GMNI mengusung tema “Nasionalisme menjawab tantangan zaman”. Tema tersebut menurut Ketua Umum DPP PA GMNI Ahmad Basarah, sesuai dengan kondisi zaman saat ini yang telah beranjak memasuki fase distrupsi, dimana tantangan dalam menghadapi kehidupan berbangsa dan bernegara juga bejalan begitu dinamis.
Oleh sebeb itu dalam momen konsolidasi tertinggi di tubuh organisasi PA GMNI ini, Ahmad Basrah mengharapkan kedepan, mampu merespon tantangan zaman itu, agar alumni GMNI dapat lebih bersaing pada era globalisasi dengan tetap membawa semangat dan nilai Nasionalisme.
“Dunia telah berubah begitu cepat akibat distrupsi dan globalisasi, keduanya bersenyawa menghasilkan tantangan dan peluang, barangsiapa yang tidak bersiap di zaman ini maka meraka akan tergilas dan hanya akan jadi penonton di dunia yang sedang berubah.
“Realitas itulah yang harus disadari kader kader PA GMNI dan meresponnya dengan mempersiapkan diri untuk meningkatkan daya saing, dengan cara lebih solid terhubung dan berjejaring, serta tetap setia membawa semangat dan nilai Nasionalisme” Kata Ahmad Basarah, dalam pidato politiknya saat membuka Kongres PA GMNI.
Wakil ketua MPR RI tersebut, menuturkan bahwa saat ini, penting bagi PA GMNI dapat kembali menjadi corong untuk membumikan doktrin spirit Nasionalisme. Hal tersebut karena secara kontekstual membumikan nilai Nasionalisme sangat relevan dengan kebutuhan bangsa ini.
Sebab menurut Basarah, kondisi obyektif bangsa Indonesia sudah mengalami satu fase dimana nilai nilai Nasionalisme dan integritas bangsa perlahan mulai terkikis dan terdistorsi oleh perkembangan zaman.
Maka dari itu PA GMNI diharapkan menjadi konektor agar bagimana nilai dan spirit Nasionalisme tetap tumbuh subur ditengah tengah masyarakat, sehingga bangsa Indonesia tetap berdiri kokoh tak goyah ditengah derasnya arus globalisasi.
“Saat ini ancaman nyata akibat globalisasi mulai terlihat jelas yaitu dengan semakin tergerusnya nilai integritas bangsa diberbagai sektor kehidupan. Dimana saat ini pun pembahasan mengenai nasionalisme dianggap usang dan tak populer tergantikan dengan budaya hedon dan pragmatisme, oleh sebab itu PA GMNI harus hadir berdiri ditengah tengah masyarakat menjadi koneksi bagi rakyat untuk menumbuhkan spirit Nasionalisme” Terangnya.
Basarah mengatakan, bahwa untuk mencapai cita cita besar agar semangat nasionalisme bisa lebih menggelegar di hati sanubari masyarakat, alumni-alumni GMNI dari berbagai latar belakang profesi yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dapat bahu membahu menjadi satu kekuatan nasionalis yang mampu mengaungkan nasionalisme ditengah masyarakat.
“Alumni GMNI menghasilkan produk sarjana-sarjana yang kompeten dari berbagai disiplin ilmu dan perguruan tinggi, banyak yang mengabdi di jalan politik menjadi anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota, dan DPR RI, menjadi birokrat, jaksa, hakim, dan profesi lainnya, itu menunjukan bahwa PA GMNI mampu menjadi kekuatan besar basis fort nasionalis berbasis intelektualitas” Tutur Basarah.
“Sumber daya yang dimiliki PA GMNI tersebut, tentunya harus dapat dimanfaatkan menjadi corong untuk lebih mengaungkan rasa nasionalisme di masyarakat,”imbuhnya (ded)