<

KPK Dianggap Tak Serius Tangkap Harun Masiku

JAKARTA – IndonesiaPos

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mestinya dapat menangkap buronan Harun Masiku dalam waktu sehari.

Dengan segala sumber daya yang dimiliki, namun lembaga antirasuah itu terkesan hanya menampilkan gimik ke publik dalam setiap upaya menangkap eks caleg PDI Perjuangan tersebut.

Belakangan ini, termasuk lewat pemeriksaan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (Saksi) Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, Herdiansyah Hamzah, upaya KPK selama ini masih belum serius. Ia berpendapat,

“KPK mestinya sejak awal menunjukkan keseriusan untuk menangkap Harun Masiku yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap terhadap eks anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan,”ujarnya. Senin.

Bahkan menurut Herdiansyah Hamzah dengan semua peralatan yang dimiliki, KPK bahkan bisa menangkap Harun dalam sehari. “Itu kalau KPK serius,”tegas Herdiansyah.

KPK telah memeriksa Hasto terkait kasus suap dan keberadaan Harun Masiku yang masih buron itu, Senin (10/6), selama empat jam. Penyidik KPK juga menyita ponsel dan catatan agenda Hasto sebagai barang bukti.

Menurut Herdiansyah, sebelum PDI Perjuangan pecah kongsi dengan Presiden Joko Widodo, KPK memang disandera oleh kekuasaan. Sehingga, ruang gerak untuk menangkap Harun Masiku yang telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 2020 itu terbatas.

Oleh karenaitu, Herdiansyah Hamzah menilai perkara Harun Masiku terkesan diendapkan karena melibatkan orang-orang partai penguasa.

“Tapi harusnya KPK tidak terpengaruh soal kuasa. KPK mesti tegak lurus,” pungkasnya.

Senada dengan Herdiansyah, peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Zaenur Rohman juga mengatan KPK memiliki kemampuan menangkap buron yang lari ke luar negeri.

Sebagai contoh, ia menyebut keberhasilan KPK dalam menangkap Nazarudin di Kolombia dan Nunun Nurbaeti di Thailand.

“Jadi isunya bukan soal kemampuan, tetapi kemauan. Masyarakat tunggu saja dalam waktu dekat, apakah KPK berhasil tangkap Masiku,” kata Zaenur.

Jika tidak kunjung berhasil menangkap Harun Masiku, ia menduga politisasi penanganan kasus tersebut terbukti. Politisasi itu, sambungnya, termasuk pemeriksaan Hasto beberapa waktu lalu. Pasalnya, PDI Perjuangan saat ini terbilang sudah berada di luar kekuasaan.

“Tentu ini bahaya, jika hukum dijadikan alat gebuk rival politik,” tandas Zaenur.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan penangkapan Harun Masiku dapat dilakukan dalam waktu satu pekan.

Namun, ia menyebut hal itu bukanlah janji, melainkan harapan pimpinan KPK. Selama empat tahun belakangan, Alex menegaskan jajarannya tetap mencari Harun Masiku.

“Biar itu menjadi tugas penyidik untuk mencari (Harun Masiku). Kalau sebagai pimpinan, semoga dalam satu minggu atau secepatnya itu bisa ditangkap,” ujar Alex.

Penyidik Dinilai KPK Ugal-ugalan, Dewas Diminta Turun Tangan

 

BERITA TERKINI

IndonesiaPos