BONDOWOSO, IndonesiaPos – Menanggapi pernyataan, Yan Fajri, Vice President Pupuk Indonesia (PI) Pemasaran wilayah Jawa Timur, ketua Panitia Khusus Kelangkaan Pupuk DPRD Bondowoso, Andi Hermanto, mengaku ragu. Sebab, carut marut pupuk bersubsidi di Bondowoso ini sudah berlangsung lama.
“Pertanyaannya, kenapa baru sekarang Pupuk Indonesia bersuara lantang seperti itu, mulai dulu kemana? apa karena sudah di laporkan ke Polda Jatim,”terang Andi Hermanto, melalui sambungan telpon. Jum’at, (23/9/2022).
Kendati demikian, DPRD optimis terhadap PT Pupuk Indonesia (PI) akhirnya turun tangan mengumpulkan para distributor, dan KP3 di Bondowoso, karena ini bagian dari upaya untuk memberikan punishment bagi oknum Distributor dan kios yang nakal.
“Saya sangat setuju dan mendorong PI untuk mengevaluasi seluruh Distrobutor dan kios di Bondowoso, agar kelangkaan dan penjualan pupuk susbsidi di atas HET tidak terus terjadi,”kata Politisi PDI Perjuangan ini.
BACA JUGA : Pupuk Indonesia Dukung APH Proses Hukum Bagi Oknum DistributorDan Kios Palsukan Dokumen
Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, juga mendorong PI untuk melakukan evaluasi terhadap distributor dan kios nakal. Sebab, selama ini dirinya banyak menerima laporan ada dari masyarakat, ada distributor dan kios bermain pupuk subsidi yang mengambil keuntungan basar, sehingga masyarakat petani dirugikan.
“Jika PI benar-benar melakukan evaluasi terhadap keberadaan distributor di Bondowoso, maka saya pastikan banyak yang dicoret dan ijinnya dicabut,”tegasnya.
Ahmad Dhafir berharap, PI tidak hanya sekedar membuat pernyataan, tapi yang ditunggu masyarakat adalah langkah nyata, karena subsidi ini berkaitan dengan uang negara.
“Subsidi pupuk untuk masyarakat Bondowoso tidak sedikit, bahkan mencapai puluhan miliar, oleh karena itu, sering saya tegaskan kepada APH agar mengusut tuntas dugaan penyelewan pupuk bersubsidi di Bondowoso,”kata Ketua DPC PKB Bondowoso ini.
Dia mencontohkan, ketika dirinya bersama anggota Pansus melakukan sidak di sejumlah distributor, yang menemukan gudang distributor pupuk CV Kusuma Tani di Masean, tidak ditemukan pupuk. Padahal, pupuk yang ditebus ke produsen sudah mencapai 100%. Faktanya didalam gudang tidak ada pupuk samasekali.
“Oleh karena itu, saya minta kepada Pupuk Indonesia dan APH, untuk segera melakukan langkah tegas, baik secara administrasi maupun penegakan hukum, karena masyarakat petani di Bondowoso menunggu,”imbuhnya.