<

Lapas Kediri Manfaatkan Limbah Dapur Jadi Pakan Ternak

KEDIRI – IndonesiaPos

Lapas Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur berbuat inovatif, diantaranya pengelolaan limbah dapur. Sehingga tidak lagi menjadi ancaman serius bagi masyarakat.

Limbah dapur bukan hanya berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan sekitar, sampah dianggap dapat mengurangi lahan produktif.

Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto mengatakan, limbah dapur sangat berpotensi memberikan keuntungan, karena itu, dibutuhkan cara yang out of the box dalam penanganan dan pemanfaatan limbah rumah tangga.

“Oleh karena itu, Lapas Kediri yang dihuni lebih dari 800 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), menghasilkan sampah sisa makanan yang cukup banyak. Untuk mengurangi limbah sampah sisa makanan, Lapas Kediri berinovasi dengan menjadikannya Pakan Ternak,”katanya.

Budi menjelaskan, produktivitas ternak sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan, baik secara kualitas maupun kuantitas. Sedangkan di Perkotaan untuk mencari pakan hijauan ternak cukup sulit, sehingga membutuhkan alternatif.

“Salah satu alternatif tersebut adalah limbah dapur yang cukup banyak tersedia,”tegasnya.

Menurutnya, melalui program ini, narapidana tidak hanya belajar tentang pertanian berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi pada kemandirian pangan.

“Dengan dikelolanya lahan pertanian yang salah satunya ditanami kangkung, membuat pakan ternak dari limbah dapur/kangung dan ketela menjadi salah satu solusi jitu,”terangnya.

Ditempat yang sama,  Kasi Giatja Denie Kamiswara, mengatakan, pengolahan limbah dapur berkelanjutan ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan pangan lapas, tetapi juga tentang membentuk keterampilan baru dan sikap tanggung jawab terhadap lingkungan.

“Dengan adanya pengolahan limbah dapur narapidana belajar tentang pentingnya pengelolaan pertanian ramah lingkungan. Selain itu dapat menciptakan lingkungan lapas yang lebih berkelanjutan dan mandiri,”ungkap Denie.

Langkah inovatif ini, tambah dia,  selaras dengan arahan Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono, bahwa Lapas tidak hanya membangun kemandirian pangan, tetapi juga membuka pintu bagi rehabilitasi yang holistik.

“Narapidana yang terlibat dalam kegiatan produktif ini dapat membantu mengembangkan keterampilan baru dan meningkatkan rasa harga diri,”pungkasnya. (yudi ).

Mahasiswi ITS Ciptakan Inovasi Biosensor Deteksi Gangguan Neurologis

BERITA TERKINI