Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono
JEMBER, IndonesisPos
4 paket lelang di Dinas Pendiidkan (Dispendik) Jember yang sedianya dilaunching pada bulan Oktober ini terancam tidak bisa berjalan, pasalnya hingga kini proses pelaksanaannya terkendala gangguan server di LPSE.Dampaknya anggaran kegiatan rehab sekolah sebesar Rp.1 milyar lebih tersebut akan kembali menjadi silpa.
Kepala dinas Pendidikan, Hadi Mulyono saat dikonfirmasi media terkait persoalan ini menjelaskan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak UKPBJ. “Ini ppkom dispendik saya tugaskan koordinasi dg ukpbj terkait proses tersebut,”tegasnya
Dilain sisi, Anang Resdiyanto plt Kabag Pengadaan barang dan jasa menjelaskan persoalan trouble di LPSE lebih dikarenakan persoalan tehnis di server LKPP. ” Kita memiliki 3 server antara lain server milik LPSE sendiri, kemudian server milik dinas Kominfo dan server milik LKPP,” terangnya.
Persoalan yang sedang dihadapi pihak LPSE Jember Menurut Anang, karena ada troble di server milik LKPP sehingga Berdampak pada penayangan paket pekerjaan di Jember.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Sejumlah rekanan Jember gundah, pasalnya Server Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jember hingga berita ini diunggah sedang bermasalah. Padahal schedule pemasukan dokumen penawaran Paket Lelang diknas terakhir pukul 15.00 wib pada hari Rabu minggu lalu.
Selain itu mepetnya waktu , sekitar kurang lebih 60 hari akan mempengaruhi kondisi kegiatan . Belum lagi dikurangi masa pemasukan dokumen penawaran hingga klarifikasi peserta lelang yang membutuhkan waktu sekitar 20 hari. Ditambah schedule waktu hingga keluarnya SPK memakan waktu sekitar 14 hari. Jika di global maka membutuhkan waktu sekitar 34 hari dari memasukkan penawaran hingga start pekerjaan.(kik)