SUMENEP, IndonesiaPos
Mahasiswa PMII cabang Sumenep melakukan aksi di depan kantor Bupati Sumenep, karena di nilai gagal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, angka kemiskinan masih tinggi.Senin (01/11 /2021)
Kordinator Aksi Syafit Ahmadi menyampaikan bahwa Jargon Bismilah melayani ternyata hanya buayan belaka agar masyarakat lebih percaya dengan kalimat melayani, tapi faktanya palsu.
“Ternyata hari jadi kebangkitan kemiskinan, kebangkitan pengangguran, bahkan maraknya masyarakat pengemis di kota keris karena tidak dapat pekerjaan yang pasti dari Bupati Sumenep sendiri,”tegas Ahmadi
Yang paling lucu, kata Ahmadi, saat melakukan aksi, kantor Bupati Sumenep di kelilingi dengan kawat tajam agar massa aksi mahasiswa tidak bisa ketemu sama Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
“Sebelum menjadi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi berkampaye menemui masyarakat dengan kalimat tegas yaitu bismillah melayani, agar masyarakat terhipnotis dengan jargon -jargon tersebut,”tegasnya.
Massa aksi mahasiswa masih melakukan aksi tidur di tengah jalan didepan kantor Bupati Sumenep, agar bupati Sumenep Achmad Fauzi terketuk hatinya. Namun, ketika ada aspirasi masyarakat yang di wakili oleh mahasiswa, Bupati Sumenep samasekali tidak pernah mau untuk diajak berdialog dengan mahasiswa.
Kordinator aksi mahasiswa PMII menilai, hingga saat ini belum ada program yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pihaknya juga tidak alergi dengan program pembagunan infrastruktur, namun, pihaknya tidak ingin sebelum membangun fisik lebih baik membagun ekonomi masyarakat kelas menengah kebawah, dengan membuka lapangan pekerjaan di setiap desa sampai kota,
“Jika bupati Sumenep serius meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka tidak ada lagi pengemis dan kemiskinan di kota keris tercinta ini,”terang Ahmadi
Mahasiswa tetap bersikukuh ingin ketemu sama orang nomor satu di kabupaten Sumenep, mereka beralasan hanya ingin mendengar sikap pernyataan dari Bupati Sumenep, bagaimana keseriusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan.(amin/hn)