PAMEKASAN,IndonesiaPos
Ratusan mahasiswa menggelar aksi menolak pemberlakuan dan perpanjangan PPKM Darurat di kabupaten Pamekasan, Madura. Jumat (22/07/2021).
Mahasiswa juga mempertanyakan anggaran Covid-19 yang cukup besar, sementara penularan virus semakin meninhgkat.
Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan tersebut terus bergerak dari Jalan Kabupaten menuju Kantor DPRD.
Ketua PC PMII Pamekasan Mohammad Lutfi meminta kepada pihak Pemkab Pamekasan untuk segera melonggarkan penjagaan, sesuai surat edaran (SE) Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Pemerintah didesak untuk menolak perpanjangan PPKM, dan menekan Rumah Sakit swasta menerima layanan pasien Covid-19. “Apabila tidak berkenan, maka ijin Rumah Sakit wajib di cabut,”pinta Lutfi.
Mahasiswa juga meminta Pemkab untuk memberikan kelonggaran PKL dimasa pandemi ini, karena selama PPKM pendapatan PKL merosot tajam.
“Segera memenuhi hak rakyat yang telah termaktub dalam UU nomor 3 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan,”tegasnya.
Mahasiswa yang ditemui Setdakab Pamekasan diajak dialog, namun, mereka menolak untuk berdiskusi secara langsung dengan perwakilan Pemkab Pamekasan di saat demonstrasi.
“Kami tak menpertanyakan persoalan PPKM Darurat, akan tetapi lebih pada penggunaan anggaran Covid-19 yang hingga saat ini besar tetapi tanpa hasil nol,” ujar salah satu orator Zaini.
Sementara itu, Ketua DPRD Pamekasan, Fathorrahman menanggapi aksi PMII Cabang Pamekasan, pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan Mahasiswa itu untuk disampaikan kepada pemerintah.
“Kami segera akan tindak lanjuti tuntutan dari sahabat sahabat sekalian,”tegasnya. (an/andi )