<

Mahfud MD Minta Panglima Tindak Tegas Oknum TNI Penganiaya Rakyat

JAKARTA, IndonesiaPos

Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang atau Oso meminta TNI tetap menjaga netralitas menjelang kontestasi Pilpres 2024. Sebab, ada tujuh relawan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dianiaya oleh oknum TNI di Boyolali beberapa waktu lalu.

Menurut dia, aparat baik TNI maupun Polri berasal dari rakyat. Maka itu, kata dia, TNI-Polri harus melindungi dan memihak kepada rakyat, bukan kepada kelompok tertentu.

“TNI-Polri itu berdasarkan dari rakyat, asal usulnya dari rakyat. Ya harus memihak rakyat, bukan memihak satu kelompok. Kalau mereka memihak satu kelompok, itu penghianat,”kata Oso di Jakarta pada Senin, (1/1/2024) kemarin.

Oso mengatakan jika aparat penegak hukum menjaga netralitasnya dan memihak kepada rakyat, maka rakyat merasa terlindungi dan dapat menyelenggarakan kontestasi Pemilu 2024 dengan damai.

“Tapi kalau mereka memihak kepada rakyat, maka mereka adalah TNI-Polri yang menjadi kebanggaan rakyat kita sendiri,”ucap dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI, Mahfud MD buka suara soal adanya pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI. Mahfud meminta agar peristiwa pengeroyokan itu ditindak dengan tegas.

“Harus ditindak, pertama kepada korban kami sudah melakukan penyantunan. Mas Ganjar sekarang baru saja beberapa jam lalu sedang menengok,”kata Mahfud kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, (1/1/2024)

Calon wakil presiden nomor urut 3 ini mengaku dapat informasi bahwa pelaku pengeroyokan sudah ditindak oleh TNI.

Ia pun menyebutkan, tak boleh ada peristiwa yang ditutupi karena sudah ada bukti melalui CCTV.

“Sejauh yang saya dengar dari kalangan TNI sudah ditindak. tidak mungkin tidak diketahui pelakunya. Karena CCTV di jalan itu sudah menunjukkan orang-orangnya dan bagaimana terjadinya,”ucap Mahfud.

“Menyembunyikan hal seperti ini sesuatu yang tidak mungkin, sehingga lebih baik diungkap sebelum yang bersembunyi itu dibuka oleh orang lain yang punya bukti-bukti lengkap. Saya kira sportifitas TNI dipertaruhkan dalam hal itu,”imbuhnya.

Terpisah, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo memastikan tidak ada relawannya yang meninggal akibat penganiayaan sebagaimana kabar yang sebelumnya marak beredar.

Dia mengatakan, seharusnya jika ada kesalahan, maka sebaiknya orang itu ditegur dengan cara yang baik tanpa menggunakan kekerasan.

“Yo ojo ngono (konvoi motor), mungkin itu yang bikin emosi orang lain. Meskipun tentu saja caranya harus diproses saja, tidak apa-apa. Tapi jangan dipukuli,” kata Ganjar di Purworejo,

Ganjar memastikan, dari 7 korban tidak ada yang meninggal dunia. Namun, dia mengatakan beberapa korban memang masih dirawat intensif di rumah sakit. Bahkan, dia mendengar adanya fitnah yang menyebut soal satu orang meninggal. Namun nyatanya ketika dikonfirmasi, kabar itu pun akhirnya dibantah.

“Tidak ada yang meninggal, tapi masih ada dua di rumah sakit. Nanti mau saya tengok,” ujar Ganjar.

Ganjar Pranowo Besuk Korban Keganasan TNI, PBHI Minta Presiden Copot Panglima dan KSAD

 

BERITA TERKINI