<

Manuju Pasar SNI, Pedagang Sayur Tak Boleh Berjualan di Pintu Bongkar Muat

BONDOWOSO- IndonesiaPos

Munculnya keluhan dari sejumlah Pedagang sayur dan rempah-rempah di lantai Pasar Induk Kabupaten Bondowoso, yang mengaku tiga bulan terakhir ini dagangannya sepi dari pembeli, lantaran jalan bongkar muat ditutup.

Keluhan tersebut dijawab oleh Kepala Pasar Induk, Hasan Basri. “Memang jalan itu kami tutup, karena khusus bongkar muat, saya minta pedagang dan pengunjung bisa lewat pintu yang sudah disediakan,”ujar Hasan Basri. Sabtu,(21/3/2020)

Menurutnya, ketika pintu khusus bongkar muat itu di buka, banyak pedagang sayur yang diatas turun kebawah, sehingga para pedagang dan pembeli enggan naik ke lantai dua, dan berdampak kepada pedagang yang diatas.

“Sebenarnya fungsi pintu itu bukan akses untuk pengunjung dan pedagang, tapi  akses jalan untuk bongkar muat. Jadi pada waktu bongkar muat jalan dibuka ketika sudah selesai jalan ditutup kembali,”tegasnya.

Hasan menjelaskan, sebagaimana rencana awal, jalan itu tidak boleh ditempati untuk berjualan atau akses jalan, dan ketika itu dijadikan tempat berjualan, kondisinya sangat kotor dan semrawut.

“Maka dari itu, kita tetap berpegang teguh kepada perencanaan dan kebijakan sebelumnya, pintu itu harus ditutup dikembalikan sesuai fungsinya agar tidak mengganggu aktifitas lainnya,” jelasnya.

Dia menambahkan, pasar induk Bondowoso akan dipersiapkan untuk menuju pasar yang berstandar Nasional Indonesia (SNI). Sehingga dinas pasar terus berupaya untuk menyadarkan dan memberikan sosialisasi kepada para pedagang  agar mematuhi aturan yang berlaku.

“Kalau kemudian para pedagang masih tetap melakukan hal yang bertentangan dengan aturan, kita akan mengambil langkah tegas sesuai dengan kewenangan dinas,”tegasnya.

Hasan berharap, kepada semua pedagang yang ada di pasar, dapat menghargai upaya pemerintah dalam melaksanakan tugas dan pungsinya sebagai pelayan masyarakat, dan pedagang tidak lagi terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, karena dapat menyebabkan kerugian bagi pedagang itu sendiri.

Kendati  demikian, Hasan mengaku, hingga saat ini pengunjung pasar induk tetap ramai, meski ada wabah virus corona. Menurut Dia,  pasar induk Bondowoso sendiri tidak terpengaruh dengan kejadian itu. Namun, kalaupun terjadi penurunan pengunjung tidak seperti isu yang tersebar, Karena Diskoperindag sudah mengantisipasi sejak awal dengan membentuk satgas penanggulangan dan pencegahan covid 19.

“Kita pastikan, pengunjung dang pedagang di Pasar Induk tetap ramai. Dan kita minta kepada para pengunjung dan pedagang untuk tetap waspada, jaga kebersihan dan jaga kesehatan, juga ikuti saran dari tim kesehatan setempat,”imbuhnya.

 

BERITA TERKINI