<

Mendekati Akhir APBD 2023, Serapan Anggaran di Jember Rendah

JEMBER, IndonesiaPos

Belum maksimalnya sejumlah kegiatan pembangunan baik fisik maupun pengadaan di Kabupaten Jember berdampak pada rendahnya Serapan APBD Jember tahun ini.

Menurut informasi sumber Media  yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan,  serapan kegiatan disejumlah OPD masih sangat rendah. Bahkan kisarannya masih dibawah 50%.

Hal ini terjadi karena minimnya kegiatan baik pembangunan infrastruktur maupun kegiatan lainnya yang menggunakan anggaran sampai hari ini sehingga  Berdampak pada rendahnya serapan anggaran.

“Kurang lebih masih dibawah 50 persen. Bahkan PU BMSDA saja masih pada angka kisaran kurang lebih 30-40 persen,”ujarnya.

Untuk memastikan persoalan ini, Indonesia pos yang meminta informasi detail terkait  serapan anggaran dan dampaknya terhadap Silpa kepada Hadi Sasmita, sekretaris daerah Jember yang juga  ketua Tim Anggaran Pemkab Jember. Dirinya  menjelaskan masih akan berkoordinasi dengan pihak BPKAD.

“Untuk detailnya berapa  serapan jember sampai saat ini, saya cek dulu ke BPKAD ya,”ujarnya.

Sedangkan untuk persoalan rendahnya serapan anggaran apakah ada hubungannya dengan silpa. Hadi mengungkapkan bahwa tidak ada hubungannya.

“Silpa itu cara hitung bukan dari anggaran. Tapi realisasi pe dapatkan yang masuk kasda dikurangi seluruh belanja,”tambahnya.

“Kita akan menyesuaikan belanja dengan kemampuan fiskal riil kita dan akan kita bahas di PAPBD 2023,”jelasnya.

Senada dengan Hadi, Pihak DPRD Jember sendiri melalui A. Halim wakil ketua DPRD saat dikonfirmasi persoalan besaran  serapan anggaran menyatakan masih menunggu rapat . ” Masih belum tahu, menunggu rapat anggaran,”jawabnya singkat.

Jember sendiri untuk tahun 2022 dalam hal pengelolaan anggaran mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) (kik)

BERITA TERKINI