<

Mengaku Dikeroyok, Anggota HMI Laporkan Kader PMII ke Polres Sumenep

SUMENEP, IndonesiaPos – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep dilaporkan oleh anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ke Polisi, bukti Laporan Polisi dengan nomor LP/B/233/IX/202/SPKT/Polres Sumenep/Polda Jawa Timur.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Komisariat Paramadina Sumenep, Hodaivi mengatakan, Kasus dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada hari Rabu 14 September 2022 sekira pukul 17.30 WIB. Saat itu, aktivis PMII mendatangi kantor Komisariat HMI di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan.

Kedatangan anggota PMII itu kata dia, untuk membahas permasalahan yang terjadi pada hari Selasa  13 September 2022, pada saat acara penyambutan mahasiswa baru di Kampus Unija Sumenep. Namun, ada salah satu anggota PMII memainkan gas sepeda motor miliknya dengan tujuan untuk memeriahkan acara penyambutan mahasiswa tersebut.

“Saat itu di duga Kader dari PMII ada yang merasa tersinggung, pada saat pembahasan berlangsung, meminta anggota HMI untuk minta maaf atas tindakan yang dilakukan saat acara penyambutan mahasiswa baru di Kampus Unija Sumenep,”tuturnya Hodaivi. Jumat, (16/9/2022)

Atas permintaan itu, diharapkan organisasi HMI dan PMII  bisa damai dan tidak ada permasalahan. Namun, di saat anggota HMI menyampaikan permintaan ma’afnya, tiba-tiba pembicaraan pelapor dipotong oleh inisial A sambil berteriak bahkan langsung menendang dan memukul pelapor menggunakan kaki dan tangan kanan sehingga mengenai kepala pelapor.

“Pada saat pelapor ditendang, hingga jatuh ke samping kanan. Meskipun sudah terjatuh, A sepertinya belum puas, kemudian menginjak-injak korban diikuti anggota lain,”urainya.

Mengetahui rekannya dipukul dan dikeroyok, kemudian Kader HMI bernama Joni berusaha untuk melindungi pelapor, namun pada saat Joni melindungi pelapor, Joni terkena pukul di bagian kepala, punggung, dan di pipi sebelah kiri.

“Saat terjadi keributan, kemudian korban Firdaus Ahmad Faqih memvideokan kejadian tersebut, namun pada saat merekam kejadian, Faqih dipukul yang mengenai kepala dan dicengkeram oleh salah satu anggota organisasi PMII yang tidak ketahui siapa yang melakukan. Tapi dia ingat dengan wajah yang memukul,”ungkapnya.

Selain itu, Hp milik Faqih yang digunakan untuk merekam kejadian tersebut, dirampas oleh kader PMII, dan hasil rekaman video disuruh hapus.

Diungkapkan, saat situasi di dalam Kantor Komisariat sudah kondusif, tiba-tiba massa dari organisasi PMII yang berada di luar Kantor Komisariat memaksa masuk sehingga memicu terjadinya keributan lagi. Namun, salah satu anggota HMI, Miftahol Amir mencoba menghalangi agar tidak masuk ke dalam dan berdiri di pintu. Malah justru dia dipukuli  oleh anggota PMII, mengenai kepala bagian belakang.

“Amir terus dipukuli oleh inisial A yang mengenai atas pelipis, disusul oleh anggota PMII dengan menendang,”paparnya.

Akibat kericuhan itu, sejumlah anggota di kubu organisasi HMI mengalami luka, diantaranya;Miftahol Amir mengalami sakit di bagian kepala dan luka di bagian wajah, korban bernama Joni Wahyudi mengalami bengkak pada bagian pipi sebelah kiri, dan Firdaus Ahmad Faqih mengalami luka pada leher bagian belakang,”ungkap Hodaivi.

Menurut dia, sebenarnya korban dugaan pengeroyokan tersebut lebih dari 7 orang. Namun, cuma yang mengalami luka lebam dan luka luka ada 4 orang korban terlebih ada  perempuan yang menjadi korban pertikaian atas pengeroyokan  hingga korban pingsan. “Peristiwa itu berujung pelaporan ke SPKT Polres Sumenep,”imbuhnya. ( hen )

BERITA TERKINI