JEMBER IndonesiaPos
Puluhan rekanan Jember, Senin (11/9/21) pagi mendatangi kantor Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura Dan Perkebunan (TPHP) kabupaten Jember. Mereka meminta klarifikasi kepada Plt .kepala Dinas TPHP, Imam Sudarmadji terkait transparansi pengadaan paket proyek di dinas yang dipimpinnya. Menurut mereka , ada dugaan pengaturan proyek jaringan irgasi Tani (JIT) dan jalan Usaha Tani (JUT) yang nilainya hingga puluhan milyar.
BO (nama samaran) salah seorang rekanan senior saat ditemui di kantor dinas TPHP mengaku bahwa dirinya mendengar ada rumor jual beli proyek kepada sejumlah rekanan. Meski dirinya belum memastikan berapa harga dan jumlah yang diduga diperjual belikan.
“Makanya saya kesini mau klarifikasi persoalan tersebut. Gak apa-apa toh saya meminta klarifikasi hal itu,karena pada kenyataannya banyak rekanan yang diduga membeli, dan itu sudah ramai di luaran,” ujarnya.
Jika dilihat dari jumlah paket penunjukkan langsung yang berjumlah sekitar 149 paket Lanjut BO, ternyata banyak rekanan yang tidak dapat paket kegiatan. Namun ada beberapa rekanan yang mendapatkan paket lebih dari satu.
Pernyataan BO diperkuat oleh pernyataan salah seorang rekanan yang tidak mau disebut namanya. Kepada media dirinya mengaku bahwa CV nya pernah mau dipinjam oleh salah seorang rekanan yang santer diomongkan oleh sejumlah kontraktor mendapat proyek lebih dari satu. ” karena CV saya hanya satu ya tidak saya berikan mas,”terangnya.
Pernyataan lain seputar persoalan pembagian paket di dinas TPHP juga disampaikan AT (salah seorang rekanan), kepada media dirinya mengaku bahwa ada beberapa pemilik CV yang komplain, karena mereka merasa tidak mengajukan CV ke Dinas, namun justru mendapat paket.
” Banyak pemilik CV yang tidak mengajukan company profil perusahannya, namun justru mendapat paket. Bagaimana itu ceritanya?”sanggah AT.
Namun sayangnya, sejumlah rekanan yang menunggu lama Imam Sudarmadji untuk meminta klarifikasi persoalan tersebut hingga berita ini diunggah belum berhasil menemuinya.
Media yang berusaha meminta klarifikasi kepada kepala dinas PTHP , juga belum berhasil menemuinya karena masih rapat. Saat dihubungi via pesan Whatapp pun hingga berita ini diunggah belum membalas pesan media (kik)