<

Menjamin Pengendalian Covid-19, Bakamla Tutup Jalur Tikus TKI dari Malaysia

JAKARTA, IndonesiaPos

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia mengawasi seluruh jalur pelintasan ilegal dari Malayasia. Ketika kedapatan tenaga kerja Indonesia (TKI) menggunakan jalur tikus, akan diarahkan ke Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Batam untuk pemeriksaan kesehatan dan karantina.

“Sejauh ini masih ada TKI yang menggunakan jalur itu, khususnya di wilayah pantai timur Sumatra. Beberapa waktu lalu, TNI-AL mengamankan 20 TKI dari Malaysia. Untuk wilayah Batam, karena jalurnya seperti bottleneck, lebih mudah pengawasannya dan Bakamla berhubungan baik dengan APMM Malaysia sehingga info sharing berjalan baik dan efektif,” papar Kepala Bakamla RI Laksamana Madya Aan Kurnia.

Menurutnya, Bakamla akan bersinergi dengan TNI-AL dan instansi lain ketika mendapatkan informasi atau menemukan TKI masuk wilayah Indonesia yang menggunakan jalur tikus. Mereka akan diarahkan ke pelebuhan resm setelah berkoordinasi dengan pihak berwenang diwilayah tersebut. disana mereka akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan serta karantina bagi yang memilkiki keluhan pendemi virus corona.

“TKI yang menggunakan jalur tikus sudah dilaksanakan protokol kesehatan dari pemerintah dan sudah dilakukan oleh forkopimda setempat,”tegasnya.

Tugas itu, kata dia, sesua dengan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Bakamla agar mengoordinasi semua kapa patroli yang ada di laut untuk memperkuat atau mengawasi daerah daerah yang rawan, yakni jalur laut ilegal.

Sampai saat ini memang telah terjadi penurunan pelintasan Malaysia ke Kepulauan Riau. Dari yang biasanya ribuan, saat ini hanya sekitar 500-an TKI dan jumlah sejak Maret lalu sudah mencapai 37.769 orang,”pungkasnya.

Penyekatan TKI dari Malaysia terus dilakukan Bakamla, khususnya di wilayah Batam. Hal itu dlakukan karena wilayah tersebut masih memiliki sejumlah jalus tikus yang digunakan, apalagi setelah ada pembatasan  transportasi laut ari Malaysia.

Pelabuhan Resmi, saat ini pemerintah telah menentukan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Batam sebaga pelabuhna resmi yang diizinkan untuk menerima TKI dari Malaysia. Hal itu dilakukan untuk mempermudah prosess screening kesehatan dan menjamin pengendalian covid-19.

Bakamla melalui zona maritim berat terus melaksanakan penyekatan di beberapa simpul masuk menuju pelabuhan tikus dengan menyiagkan dua kapal patroli jenis rigid hulled infl atable boats (RHIB) dan satu ketamaran.

Guna mengefektifkan operasi lintas batas yang digelar Bakamla untuk enyekaan tersebut, zona maritim barat melaksanakan koordinasi yang ketat dengan pihak APMM Malaysia.

Kepala Zona Maritim barat Laksma Bakamla Eko Murwanto mengatakan, bahwa jajarannya memperketat engawasan di simpul-simpul pintu masuk ke pelabuhan tikus setelah menerima informasi intelijen dan APMM Malaysia mengenai gerakan TKI ke Batam.

“Setiap saya menerima informasi setelah berkoordinasi dengan pejabat APMM Malaysia Laksma Aminuddin, kami segera meningkatkan kesiagaan. Namun, saat ini kami belum menemukan kontak tersebut pada sektor sekat yang kami tentukan. Ada kemungkinn speedboat mengarah ke Tanjung Pinang dan sudah kami teruskan informasi itu ke  satuan samping di wlayah tersebut untuk ditindak lanjuti,”urainya.

Bakamla akan terus meningkatkan kehadiran di laut dengan menggerakkan kapal patroli untuk penyekatan dai perairan Tanjung Balai Asahan dan Dumai. (MI)

BERITA TERKINI

IndonesiaPos