SUMENEP – IndonesiaPos
Warga di empat Desa di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting , Kabupaten Sumenep secara resmi menikmati layanan listrik selama 12 jam perhari.
Empat Desa yang mendapat aliran listrik di Pulau Gili Raja ini antara lain adalah Des Banmaleng, Desa Banbaru, Desa Jeteh, dan Desa Lombang. Layanan listrik dua kali lebih lama dari sebelumnya, dari hanya 6 jam menjadi 12 jam per hari, mulai dari pukul 17.00 hingga 05.00 WIB.
Mulai akhir Mei 2025, warga di empat desa di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, resmi menikmati layanan listrik selama 12 jam per hari, yang sebelumnya yang hanya 6 jam per hari. Sehingga penambahan jam nyala Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) oleh PLN UP3 Madura disambut antusias oleh masyarakat setempat.
Dalam kesempatanh tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, hadir langsung dalam seremoni bersama Manager PLN UP3 Madura Fahmi Fahresi, unsur Forkopimcam, Kapolres, Danramil, serta para kepala desa se-Pulau Gili Raja pada Senin (26/05/2025).
Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim menyampaikan, dengan rasa syukur Alhamdulillah, wujud nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat kepulauan secara harfiah menikmati layanan listrik selama 12 jam per hari.
“Syukur Alhamdulillah, ini adalah wujud nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat kepulauan,”ujar Wakil Bupati Imam Hasyim.
Menurut Imam, Pemkab Sumenep berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat kepulauan, termasuk menuju layanan listrik 24 jam.
Meskipun tantangan infrastruktur seperti jalan dan dermaga masih menjadi hambatan. Namun, Imam optimistis upaya bertahap akan membuahkan hasil.
“Kami mohon masyarakat ikut menjaga fasilitas ini, karena listrik bukan sekadar penerangan, tapi jembatan menuju kemajuan,”tegasnya.
Senada dengan itu, Manager PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila.
“Ini bentuk bukti nyata PLN hadir di pelosok negeri. Energi listrik tidak hanya membawa terang, tapi juga membuka peluang lebih luas di bidang pendidikan, ekonomi, dan pelayanan publik,”ungkapnya.
Fahmi Fahresi mengaku bahwa program ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila.
“Ini adalah bukti nyata PLN hadir di pelosok negeri. Energi listrik tidak hanya membawa terang, tapi juga membuka peluang lebih luas,”sebutnya.
Ia pun menekankan bahwa langkah ini mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan keadilan sosial, sejalan dengan semangat Hari Lahir Pancasila. Fahmi pada 1 Juni mendatang dan juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga aset kelistrikan yang telah ada.
“Dengan layanan 24 jam belum dapat direalisasikan saat ini karena keterbatasan kapasitas pembangkit dan ketersediaan bahan bakar. Namun PLN terus berkoordinasi dengan PLN Pusat dan pihak terkait agar cita-cita tersebut segera terwujud,”katanya.
Kepada masyarakat Fahmi menghimbau untuk bersama-sama menjaga aset kelistrikan yang telah ada, demi manfaat jangka panjang.
“Semangat Pancasila harus kita wujudkan dalam bentuk kolaborasi dan kepedulian bersama,”tegasnya.
“Dengan bertambahnya jam nyala listrik di Pulau Gili Raja, harapan akan kehidupan yang lebih layak dan setara bagi masyarakat kepulauan kini semakin menyala selaras dengan cita-cita Pancasila: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,”imbuhnya. (amin)