<

Meski Tak Dapat Jatah Menteri, Hanura Tetap Dukung Pemerintah

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Bona Simanjuntak (Foto-Istimewa)

JAKARTA, IndonesiaPos.co.id

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanua) mengaku sangat kecewa karena tidak mendapatkan jatah kursi menteri dalam Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. Demikian menurut pernyataan yang disampaikan Bona Simanjutak, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Hanura.

Bona memgaku bahwa Partai Hanura sudah habis-habiskan atau  “berdarah-darah” untuk memenangkan pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Waktu itu Partai Hanura bersama dengan sejumlah partai koalisi lainnya mengusung pasangan Capres Jokowi Widodo dan Cawapres Ma’ruf Amin.

“kami (Hanurah sudah berdarah-darah, kalau ingat relawan berkeringat tapi Parpol tidak ada kursi (menteri), tidak hanya kami, Pak Hendropriyono (PKPI) juga ikut memenangkan Pak Jokowi,” kata Bona Simanjutak saat diskusi Polemik dengan tema “Kabinet Bikin Kaget”  di d’Consulate, Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2019).

Bona menjelaskan para kader Hanura wajar banyak yang kecewa karena ternyata tidak ada satupun kadernya masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Padahal menurut Bona dalam Pemilu 2019 lalu, Hanura lebih fokus memilih untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Menurut Bona karena fokus memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf, maka Hanura rela tidak mendapatkan kursi di parlemen sebagai Dewan Perwakikan Rakyat Republik Indonesia (DPR) Republik Indonesia, Hanura hanya mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD).

Seiring berjalannya waktu hanya gerakan cukup masif saat Jokowi berkampanye, tetapi dalam perjalanan kami memang harus berkorban sehingga tak ada lagi kursi di parlemen. Kalau ikhlas, kader belum, kami masih menunggu ke depan masih terus bergulir,” katanya kepada wartawan .

Bona dalam kesempatan ini menegaskan meskipun tudak mendapatkan jatah menteri, namun Hanura tidak akan mengambil keputusan keluar dari pemerintahan atau menjadi oposisi dalam pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurut Bona, Hanura tidak akan mengganggu pemerintah meski kader partainya tidak ada satupun yang menduduki kursi menteri.

“Kami akan menyampaikan ketum (Hanura), ketum nanti akan melakukan keputusan  politik. Kalau jadi oposisi tentu kami tidak, kami dukung dari awal, kalupuan ada partai lain masuk kemudian dapat jatah menteri, ya menurut saya berarti demokrasi turun,” pungkas Bona Simanjutak. (rri*)

BERITA TERKINI