KEDIRI – IndonesiaPos
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kediri Jawa Timur melakukan pembinaan terhadap salah satu narapidana teroris yang tengah menjalani hukuman pidana.
Upaya itu dilakukan untuk memberikan pendidikan agama terhadap warga binaan (WBP) untuk belajar mengaji.
Program mengaji ini dimulai beberapa bulan lalu, sehingga menunjukkan perubahan sikap yang signifikan terhada warga binaan. Pihak Lapas memberikan dukungan bagi warga binaan untuk menjadi pengajar mengaji.
Plt Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Budi Ruswanto, menyatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan membaca Al-Qur’an kepada warga binaan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
“Kami melihat perubahan yang positif dari narapidana tersebut, dan kami percaya bahwa dengan berbagi ilmu agama, ia dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pembinaan warga binaan lainnya,”ujar Budi.
Program belajar mengaji ini menurutnya, warga binaan sangat antusias untuk belajar mengaji, sehingga setiap hari, mereka berkumpul di masjid lapas untuk belajar membaca dan memahami Al-Qur’an.
“Beberapa dari mereka mengaku merasa lebih tenang dan mendapatkan pencerahan spiritual dari kegiatan ini,”terangnya.
Pihak lapas berharap, dengan adanya program seperti ini, proses rehabilitasi narapidana dapat berjalan lebih efektif. Sehingga narapidana yang terlibat dalam kegiatan positif ini dapat menjadi contoh bagi warga binaan lainnya.
”Program ini menjadi bukti bahwa perubahan positif dapat terjadi di mana saja, termasuk di dalam penjara. Narapidana teroris yang dulunya dikenal karena tindakan ekstremnya, kini bertransformasi menjadi pengajar Al Qur’an yang membawa kebaikan bagi sesamanya,”ujarnya
Sementara itu, salah satu warga binaan yang mengikuti kelas mengaji, bernama Ahmad, mengaku sangat bersyukur atas kesempatan ini.
“Saya merasa mendapatkan banyak manfaat dari belajar mengaji. Tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga menemukan ketenangan batin di tengah-tengah situasi yang sulit ini,”kata Ahmad.(Yudi)