PAMEKASAN, IndonesiaPos
Bayi perempuan putri dari pasangan Khoiratun Nisa (22) dan Abd Rauf (22) warga jalan Bazar Gg V, Kelurahan Jungcangcang, Kabupaten Pamekasan Madura, menderinta Lymphangioma atau pembesaran pada kaki yang diderita sejak lahir. Saat ini, buah hati pasutri Nisa dan Rauf tengah membutuhkan uluran tangan dari para dermawan.
Rani itulah panggilan akrab bayi penderita Lymphangioma. Ia hanya menangis dipangkuan ibunya karena menahan sakit yang dideritanya. Kaki kiri anaknya semakin hari mengalami pembengkakan.
Sementara Sang ibu tak dapat berbuat banyak, lantaran keterbatasan biaya. Sedangkan sang ayah hanya seorang juru parkir yang penghasilannya tidak seberapa. Sehingga Nisa penuh berharap ada bantuan dari donator.
“Sejak lahir, Rani hampir setiap hari menangis menjerit kesakitan bahkan disaat menangis putri saya layaknya orang kesurupan,” tuturnya.
Ketika Rani kakinya mulai memerah ia menangis meronta ronta karena kesakitan, dia seperti orang kesurupan,”keluh Nisa sambil menangis tersedu sedu
Nisa mengaku sampai detik ini anaknya belum juga mendapatkan perawatan medis secara maksimal, hingga nasib anaknya semakin memperhatikan.
Rani bayi yang terlahir di bulan Mei 2019 lalu di RSUD Mohammad Noer Pamekasan, disaat itu pihak rumah sakit memberikan surat rujukam ke RS dr. Soetomo Surabaya dan dari pihak RS menyarankan kepada keluarga Rani untuk kembali pada saat Rani menginjak usia 6 bulan. Namun sayangnya dari pihak RS hanya memberikan obat penahan sakit.
“Kami sudah mengetahui penyakit Rani sejak lahir, berobat ke RS Surabaya sudah, dan selama 2 bulan dirawat disana anak kami tidak mendapatkan tindakan medis dari pihak RS dr. Soetomo,”ungkapnya.
Sang ibu hanya bisa menunggu janji dari pihak RS yang akan melakukan operasi terhadap anaknya sekitar tiga bulan lagi. Ia sangat berharap ada uluran tangan relawan yang membantu biaya pengobatan anaknya.(ndri).