BANYUWANGI, IndonesiaPos
Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi menurunkan alat berat untuk menormalisasi sepanjang aliran sungai dalam mengantisipasi tingginya intensitas curah hujan di sertai luapan air yang akan mengakibatkan banjir rob di wilayah pesisir Banyuwangi.
Meluapnya air akibat tingginya curah hujan sepanjang aliran sungai Alasbulu, Bengkak dan Bajulmati yang memungkinkan terjadinya banjir tersebut Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi melakukan program perencanaan normalisasi sungai yang sudah mencapai tahap realisasi tinggal pengerjaannya.
Bahkan persiapan Dinas Pengairan Kabupaten Banyuwangi sendiri, progresnya sudah di terima langsung oleh warga sekitar.
Kepala Kosda Banyuwangi Puput Waskito Adi mengatakan, pengerjaan normalisasi ini ada di beberapa titik alur sungai.
“Pelaksanaan normalisasi ada beberapa titik di wilayah Kecamatan Wongsorejo dan juga yang ada di wilayah kota, persiapan – persiapan nya di tangani langsung oleh pihak Dinas Pengairan sendiri, Mengingat dampak yang di timbulkan dari banjir alasbulu sekitar 75 hektar lahan petani tidak bisa di tanami lagi dan termasuk di Bimorejo yang menelan kerugian petani bawah merah yang gagal panen sebanyak 30 hektar,”terangnya.
Puput menjelaskan semua telah tertangani dan sekarang petani sudah tidak takut lagi menanam bawang merah lagi setelah pihak Dinas Pengairan melakukan normalisasi aliran sungai di daerah tersebut.
“Terkait penanganan program normalisasi Dinas Pengairan ini melibatkan beberapa Desa bahkan pihak Desa sendiri merespon baik perencanaan program normalisasi tersebut dan probemka setempat dari Kecamatan Perkecamatan sudah mengevaluasi manfaat dan penerima langsung dari warga, Dan untuk di wilayah kota sendiri ia menambahkan program perencanaan normalisasi tersebut terletak di Desa Kalipuro dan Gombeng, bahkan untuk di sungai Rejeng program normalusasi tersebut sudah pengerjaan dan dampaknya sudah di rasakan langsung oleh warga setempat,” pungkasnya, (ris)